Berita Mengejutkan
updatenya berita heboh, gokil, unik, lucu, mengemparkan
Subscribe to the RSS Feed Add to your Favorites
bisnis internet
Rahasia 6 suara yang MENYEHATKAN (pengen tau...???)
Kamis, 19 Agustus 2010 | Label: kesehatan, Pengetahuan |
Tahukah anda sebenarnya ada teknik yang sangat sederhana dalam mengubah emosi negatif menjadi energipositif? Pada session ini aku ingin berbagi cerita tentang teknik tersebut yang aku peroleh dari buku penyembuhan ala Tao.
Pernahkah anda begitu kesal pada suatu keadaan dan tanpa sadar anda mengatakan …..HUHH…., AAHHHH,……suara kesal yang lain. Ternyata suar-suara itu mempunyai efek yang bagus bagi kondisi emosional atau kejiwaan kita.
Teknik berikut sering disebut dengan enam suara penyembuhan. Apa saja keenam suara tersebut :
1. suara paru-paru.
Letakkan lidah dibelakang gigi yang terkatup, dengan hembusan napas panjang, pelan, keluarkan suara SSSSSSSSSSSSS (seperti suara uap radiator). Selama setiap jeda (selagi menghirup napas), tersenyumlah pada paru-paru anda. Bayangkan paru-paru anda diselimuti cahaya putih, pusatkan perhatian pada kebajikan keberanian yang langsung berhubungan dengan energi paru-paru. Teknik akan membantu meningkatkan energi positif paru-paru. (ini sangat bagus terutama bagi kaum perokok, tapi awas ada efek sampingnya bagi perokok yaitu merokok jadi tdak enak atau tidak ada rasanya. Namun hal itu justru menjadi pertanda semakin bagusnya paru-paru kita).
2. Suara Ginjal
Bibir membentuk huruf “O” seperti bersiap-siap akan meniup lilin. Dengan hembusan napas yang panjang, pelan, keluarkan suara WOOOOOOOOOOO. Selama setiap jeda, tersenyumlah pada ginjal anda. Bayangkan ginjal anda dikelilingi warna biru terang, pusatkan perhatian pada kebajikan keadilan yang langsung berhubungan dengan energi ginjal, yang akan meningkatkan energi positif organ tersebut. Membuat anda lebih bersemangat. Cobalah mungkin ini bisa menggantikan extra jos dll.
3. suara hati
letakkan lidah dekat langit-langit mulut.dengan hembusan napas panjang, pelan keluarkan suara SHHHHHHHHHHHHHHHH. Selama setiap jeda, tersenyumlah pada hati anda . bayangkan oragan hati anda dikelilingi warna hijau terang, pusatkan perhatian pada kebajikan kebaikan yang langsung berhubungan dengan energi hati. Teknik ini akan membantu meningkatkan energi positif hati. Ini sangat cocok bagi mereka yang sering sakit hati tapi kurang cocok bagi yang sakit gigi he….he…he…
4. suara jantung
buka mulut lebar-lebar. Hembusan nafas panjang, pelan keluarkan suara HAWWWWWWWW. Selama setiap masa jeda, tersenyumlah pada jantung anda . bayangkan jantung anda dikelilingi warna merah. Rasakan cinta, kesenangan, kebahagiaan untuk meningkatkan energi positif. Ini sangat bagus bagi penderita sakit jantung baik jantung lemah maupun sakit jantung yang lain.
5. suara limpa
sekali lagi, letakkan lidah dekat langit-langit mulut. Dengan hembusan napas yang panjang, pelan, keluarkan suara WHOOOOOOOOO dari tenggorokan, seperti suara auman serigala (bedakan dengan suara ginjal. Suara limpa lebih tekak dibanding suara ginjal ). Selama setiap masa jeda, tersenyumlah pada limpa anda. Bayangkan ginjal dikelilingi warna kuning terang. Rasakan kebajikan kejujuran yang akan meningkatkan energi positf limpa. ( hati-hati efek samping bisa membuat orang jadi jujur he…he…he…)
6. suara tiga daerah panas ( The Triple Winner)
praktekkan selagi berbaring, jika mungkin). Dengan mulut terbuka, hembusan napas panjang, pelan dan keluarkan suara HEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. Selama setiap jeda , cobalah membayangkan roda besar yang perlahan-lahan melindas anda sampai menjadi pipih dari dahi sampai ke kaki. (hati-hati bagi yang alergi roda ya he….he..). teknik ini akan menjaga keseimbangan semua energi yang diaktifkan dengan semua suara diatas dan membantu menenangkan seluruh tubuh.
Demikian enam suara penyembuhan ini, dengan latihan rutin setiap hari, saya yakin emosi negative anda akan perlahan-lahan hilang. Setidaknya, tidak akan tumbuh lagi dalam tubuh anda.
Selalu ada gunanya menyempatkan waktu beberapa saat untuk membuang tumpukan sampah emosional kita, tepat seperti sampah fisik yang kita buang tiap hari ke tempat sampah. Lihatlah apa yang bisa di daur ulang dalam diri kita, seperti halnya sampah kertas , gelas, dan plastic yang bisa kita daur ulang.
Anda akan merasa lebih baik setelah mengubah energi negative menjadi energi positif (daya kehidupan) ketimbang meluapkannya kepada orang lain.
Salam sehat yang luaaaaar biasa. Selamat mencoba ya...?
Sabtu, 28 Agustus 2010
B UAH BERMANFAAT
Berita Mengejutkan
updatenya berita heboh, gokil, unik, lucu, mengemparkan
Subscribe to the RSS Feed Add to your Favorites
bisnis internet
8 Buah-Buahan yang Dapat Meningkatkan Gairah Seks
Sabtu, 21 Agustus 2010 | Label: kesehatan |
Jika nenek moyang kita mengandalkan aneka ramuan dari tumbuh-tumbuhan obat (jamu) untuk meningkatkan daya seksualitas dan performa seks, Anda juga bisa membuat ramuan Anda sendiri. Tak harus bergantung pada obat-obatan kimia yang kemungkinan memiliki efek samping berbahaya, ramuan alami ini memiliki kemampuan yang tak kalah berbeda.
Apakah rasanya akan pahit seperti yang Anda bayangkan? Tidak! ramuan yang ini tentunya rasanya manis dan Anda pasti suka.
Semuanya ala buah-buahan, karena semua orang pasti suka buah-buahan. Melengkapi menu makan Anda, beberapa buah inilah rahasia ramuan roket yang akan membawa Anda melesat ke luar angkasa.
1. Pisang
Semua mengenal buah yang satu ini, warna kulitnya yang kuning menggiurkan dan rasanya yang manis membuat Anda tak dapat menolaknya. Membantu meningkatkan libido khususnya pada pria, kandungan potasium dan vitamin B-nya akan mendongkrak energi di dalam tubuh yang diperlukan untuk melakukan aktivitas seksual Anda.
2. Alpukat
Buah kecantikan yang kaya vitamin E ini sempat diberi julukan 'Pohon testikel' oleh suku Aztec. Kandungan folic acid yang tinggi baik untuk meningkatkan libido Anda dan si dia. Dengan kandungan potasium dan vitamin B di dalamnya, Alpukat menjadi buah yang pas untuk dipilih sebagai salah satu menu ramuan cinta Anda. Tak perlu ragu lagi, khasiatnya telah dibuktikan dan terjamin!
3. Delima
Buah yang makin langka ini memang patut diacungi jempol. Rasanya yang manis dan menggemaskan membuat Anda penasaran. Tersusun dari ribuan biji, keunikan aroma dan rasa dapat Anda nikmati sebagai 'buah cinta' Anda dan si dia. Fungsinya sama, membantu meningkatkan libido Anda. Untuk itulah buah ini disebut sebagai 'buah cinta'. Masih penasaran? Mengapa tak Anda coba saja.
4. Semangka
Kaya akan sitrulin dan asam amino yang dibutuhkan untuk memperlancar peredaran darah, buah segar yang merah merona ini ternyata juga salah satu buah jagoan untuk ramuan kita kali ini. Dipercaya sitrulin yang dikandung Semangka lah yang membantu meningkatkan libido. Wah pas sekali jika Anda adalah pecinta Semangka, tak hanya kesegaran yang akan Anda dapatkan, sebuah langkah manis menuju honeymoon berikutnya juga akan Anda rasakan.
5. Strawberry
Kaya akan kandungan zinc, buah manis yang satu ini juga mampu membantu meningkatkan libido Anda. Sajikan dalam bentuk jus, atau campuran salad Anda. Rasanya yang lezat tak akan membuat Anda bosan menikmatinya.
6. Kiwi
Kaya akan vitamin C, begitulah yang dikenal dari buah Kiwi. Dan kandungan vitamin C nya akan membantu meningkatkan jumlah dan kualitas sperma. Kandungan vitamin C nya yang nyaris sempurna, dengan 500 - 1000 miligrams, memperbaiki kualitas sperma dan memperbanyak kesempatan si sperma membuahi telur Anda.
7. Anggur
Jika minuman Anggur dapat memabukkan, buahnya juga membuat Anda semakin dimabuk cinta. Buah yang satu ini dikenal pada abad pertengahan di Yunani sebagai buah kesuburan. Kandungan vitaminnya dipercaya meningkatkan libido dan performa seks, sehingga raja-raja dan bangsawan Yunani selalu menyajikannya sebagai makanan khusus di tempat tidur.
8. Nanas
Mungkin Anda akan menghindari Nanas karena meningkatkan keputihan. Berbeda efeknya jika ia dimakan pria, beberapa vitamin yang ada di dalam Nanas memperbaiki jumlah dan kualitas sperma. Bahkan beberapa orang mengkonsumsinya secara rutin untuk memperbaiki kualitas sperma yang terlalu encer.
updatenya berita heboh, gokil, unik, lucu, mengemparkan
Subscribe to the RSS Feed Add to your Favorites
bisnis internet
8 Buah-Buahan yang Dapat Meningkatkan Gairah Seks
Sabtu, 21 Agustus 2010 | Label: kesehatan |
Jika nenek moyang kita mengandalkan aneka ramuan dari tumbuh-tumbuhan obat (jamu) untuk meningkatkan daya seksualitas dan performa seks, Anda juga bisa membuat ramuan Anda sendiri. Tak harus bergantung pada obat-obatan kimia yang kemungkinan memiliki efek samping berbahaya, ramuan alami ini memiliki kemampuan yang tak kalah berbeda.
Apakah rasanya akan pahit seperti yang Anda bayangkan? Tidak! ramuan yang ini tentunya rasanya manis dan Anda pasti suka.
Semuanya ala buah-buahan, karena semua orang pasti suka buah-buahan. Melengkapi menu makan Anda, beberapa buah inilah rahasia ramuan roket yang akan membawa Anda melesat ke luar angkasa.
1. Pisang
Semua mengenal buah yang satu ini, warna kulitnya yang kuning menggiurkan dan rasanya yang manis membuat Anda tak dapat menolaknya. Membantu meningkatkan libido khususnya pada pria, kandungan potasium dan vitamin B-nya akan mendongkrak energi di dalam tubuh yang diperlukan untuk melakukan aktivitas seksual Anda.
2. Alpukat
Buah kecantikan yang kaya vitamin E ini sempat diberi julukan 'Pohon testikel' oleh suku Aztec. Kandungan folic acid yang tinggi baik untuk meningkatkan libido Anda dan si dia. Dengan kandungan potasium dan vitamin B di dalamnya, Alpukat menjadi buah yang pas untuk dipilih sebagai salah satu menu ramuan cinta Anda. Tak perlu ragu lagi, khasiatnya telah dibuktikan dan terjamin!
3. Delima
Buah yang makin langka ini memang patut diacungi jempol. Rasanya yang manis dan menggemaskan membuat Anda penasaran. Tersusun dari ribuan biji, keunikan aroma dan rasa dapat Anda nikmati sebagai 'buah cinta' Anda dan si dia. Fungsinya sama, membantu meningkatkan libido Anda. Untuk itulah buah ini disebut sebagai 'buah cinta'. Masih penasaran? Mengapa tak Anda coba saja.
4. Semangka
Kaya akan sitrulin dan asam amino yang dibutuhkan untuk memperlancar peredaran darah, buah segar yang merah merona ini ternyata juga salah satu buah jagoan untuk ramuan kita kali ini. Dipercaya sitrulin yang dikandung Semangka lah yang membantu meningkatkan libido. Wah pas sekali jika Anda adalah pecinta Semangka, tak hanya kesegaran yang akan Anda dapatkan, sebuah langkah manis menuju honeymoon berikutnya juga akan Anda rasakan.
5. Strawberry
Kaya akan kandungan zinc, buah manis yang satu ini juga mampu membantu meningkatkan libido Anda. Sajikan dalam bentuk jus, atau campuran salad Anda. Rasanya yang lezat tak akan membuat Anda bosan menikmatinya.
6. Kiwi
Kaya akan vitamin C, begitulah yang dikenal dari buah Kiwi. Dan kandungan vitamin C nya akan membantu meningkatkan jumlah dan kualitas sperma. Kandungan vitamin C nya yang nyaris sempurna, dengan 500 - 1000 miligrams, memperbaiki kualitas sperma dan memperbanyak kesempatan si sperma membuahi telur Anda.
7. Anggur
Jika minuman Anggur dapat memabukkan, buahnya juga membuat Anda semakin dimabuk cinta. Buah yang satu ini dikenal pada abad pertengahan di Yunani sebagai buah kesuburan. Kandungan vitaminnya dipercaya meningkatkan libido dan performa seks, sehingga raja-raja dan bangsawan Yunani selalu menyajikannya sebagai makanan khusus di tempat tidur.
8. Nanas
Mungkin Anda akan menghindari Nanas karena meningkatkan keputihan. Berbeda efeknya jika ia dimakan pria, beberapa vitamin yang ada di dalam Nanas memperbaiki jumlah dan kualitas sperma. Bahkan beberapa orang mengkonsumsinya secara rutin untuk memperbaiki kualitas sperma yang terlalu encer.
KESALAHAN PERSOALAN GIGI
Berita Mengejutkan
updatenya berita heboh, gokil, unik, lucu, mengemparkan
Subscribe to the RSS Feed Add to your Favorites
bisnis internet
10 Kesalahan Cara Sikat Gigi Pada Anak dan Remaja Indonesia
Minggu, 22 Agustus 2010 | Label: kesehatan |
1. Tidak Menggunakan Sikat Gigi yang Tepat
Richard H Price, DMD, penasihat American Dental Association (ADA) mengatakan, “Jika Anda harus membuka rahang cukup besar untuk membiarkan gagang sikat masuk ke dalam mulut, bisa jadi sikat gigi terlalu besar untuk Anda. Gagangnya pun harus nyaman digenggam, sensasinya harus senyaman saat Anda memegang garpu saat makan. Semakin nyaman sikat gigi Anda, makin sering Anda akan menggunakannya dengan benar.”
2. Memilih Bulu Sikat yang Salah
Menurut para dokter gigi di WebMD, jenis bulu sikat tidak terlalu penting dan tak ada pengaruh lebih. Tampaknya, yang lebih penting adalah teknik membersihkannya ketimbang bentuk sikatnya. Para dokter gigi ADA menyarankan agar memilih sikat yang lembut, jangan yang kasar atau kaku karena bisa merusak/menyakiti gusi. Carilah bulu sikat yang cukup kaku untuk mengangkat plak, tetapi tidak cukup kuat untuk merusak gigi.
3. Kurang Sering atau Kurang Lama
Menurut ahli kesehatan gigi di WebMD, frekwensi sikat gigi tiga kali dalam sehari adalah yang terbaik. Ketika jarak waktu menyikat gigi terlalu jauh, plak bakteri akan menumpuk, bisa membuat radang gusi dan masalah lain pada mulut. Disarankan untuk menyikat gigi setidaknya 2 menit setiap kali, akan lebih baik lagi jika dilakukan selama 3 menit. Angka waktu tersebut sebenarnya tidak terlalu penting, namun dipatok agar kita bisa mempunyai waktu yang cukup untuk membersihkan permukaan gigi.
4. Menyikat Gigi Terlalu Sering atau Terlalu Keras
Terlalu sering menyikat gigi, misal 4 kali dalam sehari, bisa membuat akar gigi teriritasi dan menyakiti gusi. Menyikat terlalu keras juga bisa merusak enamel (lapisan teratas gigi). Cara terbaik adalah menyikat gigi secara perlahan dan lembut selama 2-3 menit.
5. Tidak Menyikat dengan Cara yang Benar
Buat sudut 45 derajat dari garis gusi dan buat gerakan pendek-pendek saat menyikat. Gerakan menyikat panjang di sepanjang garis gusi bisa menyebabkan abrasi pada gusi. Sikatlah perlahan ke arah atas dan bawah dari gigi, jangan dengan gerakan menyamping pada gigi. Buat gerakan sirkular vertikal, jangan horizontal. Lakukan pada bagian permukaan gigi bagian depan, belakang, atas dan bawah serta pada lidah.
6. Selalu Memulai Pada tempat yang Sama
Kebanyakan orang akan memulai pada titik yang sama setiap kali akan mulai menyikat gigi. “Mulailah di tempat-tempat yang berbeda supaya Anda tidak menjadi ‘malas’ untuk membersihkan titik yang lainnya. Jika Anda memulai di titik yang sama, Anda cenderung semangat di titik tersebut, kemudian malas membersihkan di titik yang terakhir,” jelas Price.
7. Mengabaikan Bagian Dalam Gigi
Kebanyakan orang ternyata sering kali lupa membersihkan bagian dalam gigi, bagian yang bersentuhan dengan lidah. Plak yang tersembunyi sama pentingnya untuk dibersihkan seperti plak yang terlihat. Titik yang paling sering dilupakan untuk dibersihkan adalah pada bagian dalam gigi depan.
8. Kurang Bersih Membilas
Bakteri bisa tumbuh pada sikat gigi yang lupa dibersihkan. Jika ini terjadi, bakteri tersebut bisa tumbuh dan kembali hinggap pada mulut Anda di sesi penyikatan berikutnya. Bersihkan sikat gigi setelah Anda menggunakannya dan pastikan tak ada yang menyangkut atau pasta gigi yang tersisa.
9. Membiarkan Sikat Gigi dalam Keadaan Basah
Sikat gigi yang basah dan lembab pun akan menjadi tempat favorit bakteri. Tak hanya itu, sikat gigi yang lembab akan merusak bulu sikatnya jika dibiarkan begitu saja. Akan lebih baik jika sikat gigi disimpan tertutup dalam keadaan kering. Biarkan kering, baru tutup dengan tutupnya.
10. Tidak Mengganti Sikat Gigi Cukup Sering
Rekoomendasi ADA untuk mengganti sikat gigi setelah 3-4 bulan pemakaian atau langsung ganti ketika bulu sikatnya terlihat mulai rusak. Ketimbang Anda mematok waktu, perhatikan sikat gigi Anda. Saat ini sudah ada sikat gigi yang bulunya diberikan penanda warna. Saat warna memudar, maka sudah waktunya sikat tersebut diganti. Atau ketika Anda menemukan sudah ada bulu sikat gigi yang rontok, atau fleksibilitasnya mulai berkurang, segera ganti.
updatenya berita heboh, gokil, unik, lucu, mengemparkan
Subscribe to the RSS Feed Add to your Favorites
bisnis internet
10 Kesalahan Cara Sikat Gigi Pada Anak dan Remaja Indonesia
Minggu, 22 Agustus 2010 | Label: kesehatan |
1. Tidak Menggunakan Sikat Gigi yang Tepat
Richard H Price, DMD, penasihat American Dental Association (ADA) mengatakan, “Jika Anda harus membuka rahang cukup besar untuk membiarkan gagang sikat masuk ke dalam mulut, bisa jadi sikat gigi terlalu besar untuk Anda. Gagangnya pun harus nyaman digenggam, sensasinya harus senyaman saat Anda memegang garpu saat makan. Semakin nyaman sikat gigi Anda, makin sering Anda akan menggunakannya dengan benar.”
2. Memilih Bulu Sikat yang Salah
Menurut para dokter gigi di WebMD, jenis bulu sikat tidak terlalu penting dan tak ada pengaruh lebih. Tampaknya, yang lebih penting adalah teknik membersihkannya ketimbang bentuk sikatnya. Para dokter gigi ADA menyarankan agar memilih sikat yang lembut, jangan yang kasar atau kaku karena bisa merusak/menyakiti gusi. Carilah bulu sikat yang cukup kaku untuk mengangkat plak, tetapi tidak cukup kuat untuk merusak gigi.
3. Kurang Sering atau Kurang Lama
Menurut ahli kesehatan gigi di WebMD, frekwensi sikat gigi tiga kali dalam sehari adalah yang terbaik. Ketika jarak waktu menyikat gigi terlalu jauh, plak bakteri akan menumpuk, bisa membuat radang gusi dan masalah lain pada mulut. Disarankan untuk menyikat gigi setidaknya 2 menit setiap kali, akan lebih baik lagi jika dilakukan selama 3 menit. Angka waktu tersebut sebenarnya tidak terlalu penting, namun dipatok agar kita bisa mempunyai waktu yang cukup untuk membersihkan permukaan gigi.
4. Menyikat Gigi Terlalu Sering atau Terlalu Keras
Terlalu sering menyikat gigi, misal 4 kali dalam sehari, bisa membuat akar gigi teriritasi dan menyakiti gusi. Menyikat terlalu keras juga bisa merusak enamel (lapisan teratas gigi). Cara terbaik adalah menyikat gigi secara perlahan dan lembut selama 2-3 menit.
5. Tidak Menyikat dengan Cara yang Benar
Buat sudut 45 derajat dari garis gusi dan buat gerakan pendek-pendek saat menyikat. Gerakan menyikat panjang di sepanjang garis gusi bisa menyebabkan abrasi pada gusi. Sikatlah perlahan ke arah atas dan bawah dari gigi, jangan dengan gerakan menyamping pada gigi. Buat gerakan sirkular vertikal, jangan horizontal. Lakukan pada bagian permukaan gigi bagian depan, belakang, atas dan bawah serta pada lidah.
6. Selalu Memulai Pada tempat yang Sama
Kebanyakan orang akan memulai pada titik yang sama setiap kali akan mulai menyikat gigi. “Mulailah di tempat-tempat yang berbeda supaya Anda tidak menjadi ‘malas’ untuk membersihkan titik yang lainnya. Jika Anda memulai di titik yang sama, Anda cenderung semangat di titik tersebut, kemudian malas membersihkan di titik yang terakhir,” jelas Price.
7. Mengabaikan Bagian Dalam Gigi
Kebanyakan orang ternyata sering kali lupa membersihkan bagian dalam gigi, bagian yang bersentuhan dengan lidah. Plak yang tersembunyi sama pentingnya untuk dibersihkan seperti plak yang terlihat. Titik yang paling sering dilupakan untuk dibersihkan adalah pada bagian dalam gigi depan.
8. Kurang Bersih Membilas
Bakteri bisa tumbuh pada sikat gigi yang lupa dibersihkan. Jika ini terjadi, bakteri tersebut bisa tumbuh dan kembali hinggap pada mulut Anda di sesi penyikatan berikutnya. Bersihkan sikat gigi setelah Anda menggunakannya dan pastikan tak ada yang menyangkut atau pasta gigi yang tersisa.
9. Membiarkan Sikat Gigi dalam Keadaan Basah
Sikat gigi yang basah dan lembab pun akan menjadi tempat favorit bakteri. Tak hanya itu, sikat gigi yang lembab akan merusak bulu sikatnya jika dibiarkan begitu saja. Akan lebih baik jika sikat gigi disimpan tertutup dalam keadaan kering. Biarkan kering, baru tutup dengan tutupnya.
10. Tidak Mengganti Sikat Gigi Cukup Sering
Rekoomendasi ADA untuk mengganti sikat gigi setelah 3-4 bulan pemakaian atau langsung ganti ketika bulu sikatnya terlihat mulai rusak. Ketimbang Anda mematok waktu, perhatikan sikat gigi Anda. Saat ini sudah ada sikat gigi yang bulunya diberikan penanda warna. Saat warna memudar, maka sudah waktunya sikat tersebut diganti. Atau ketika Anda menemukan sudah ada bulu sikat gigi yang rontok, atau fleksibilitasnya mulai berkurang, segera ganti.
KESALAHAN PERSOALAN GIGI
Berita Mengejutkan
updatenya berita heboh, gokil, unik, lucu, mengemparkan
Subscribe to the RSS Feed Add to your Favorites
bisnis internet
10 Kesalahan Cara Sikat Gigi Pada Anak dan Remaja Indonesia
Minggu, 22 Agustus 2010 | Label: kesehatan |
1. Tidak Menggunakan Sikat Gigi yang Tepat
Richard H Price, DMD, penasihat American Dental Association (ADA) mengatakan, “Jika Anda harus membuka rahang cukup besar untuk membiarkan gagang sikat masuk ke dalam mulut, bisa jadi sikat gigi terlalu besar untuk Anda. Gagangnya pun harus nyaman digenggam, sensasinya harus senyaman saat Anda memegang garpu saat makan. Semakin nyaman sikat gigi Anda, makin sering Anda akan menggunakannya dengan benar.”
2. Memilih Bulu Sikat yang Salah
Menurut para dokter gigi di WebMD, jenis bulu sikat tidak terlalu penting dan tak ada pengaruh lebih. Tampaknya, yang lebih penting adalah teknik membersihkannya ketimbang bentuk sikatnya. Para dokter gigi ADA menyarankan agar memilih sikat yang lembut, jangan yang kasar atau kaku karena bisa merusak/menyakiti gusi. Carilah bulu sikat yang cukup kaku untuk mengangkat plak, tetapi tidak cukup kuat untuk merusak gigi.
3. Kurang Sering atau Kurang Lama
Menurut ahli kesehatan gigi di WebMD, frekwensi sikat gigi tiga kali dalam sehari adalah yang terbaik. Ketika jarak waktu menyikat gigi terlalu jauh, plak bakteri akan menumpuk, bisa membuat radang gusi dan masalah lain pada mulut. Disarankan untuk menyikat gigi setidaknya 2 menit setiap kali, akan lebih baik lagi jika dilakukan selama 3 menit. Angka waktu tersebut sebenarnya tidak terlalu penting, namun dipatok agar kita bisa mempunyai waktu yang cukup untuk membersihkan permukaan gigi.
4. Menyikat Gigi Terlalu Sering atau Terlalu Keras
Terlalu sering menyikat gigi, misal 4 kali dalam sehari, bisa membuat akar gigi teriritasi dan menyakiti gusi. Menyikat terlalu keras juga bisa merusak enamel (lapisan teratas gigi). Cara terbaik adalah menyikat gigi secara perlahan dan lembut selama 2-3 menit.
5. Tidak Menyikat dengan Cara yang Benar
Buat sudut 45 derajat dari garis gusi dan buat gerakan pendek-pendek saat menyikat. Gerakan menyikat panjang di sepanjang garis gusi bisa menyebabkan abrasi pada gusi. Sikatlah perlahan ke arah atas dan bawah dari gigi, jangan dengan gerakan menyamping pada gigi. Buat gerakan sirkular vertikal, jangan horizontal. Lakukan pada bagian permukaan gigi bagian depan, belakang, atas dan bawah serta pada lidah.
6. Selalu Memulai Pada tempat yang Sama
Kebanyakan orang akan memulai pada titik yang sama setiap kali akan mulai menyikat gigi. “Mulailah di tempat-tempat yang berbeda supaya Anda tidak menjadi ‘malas’ untuk membersihkan titik yang lainnya. Jika Anda memulai di titik yang sama, Anda cenderung semangat di titik tersebut, kemudian malas membersihkan di titik yang terakhir,” jelas Price.
7. Mengabaikan Bagian Dalam Gigi
Kebanyakan orang ternyata sering kali lupa membersihkan bagian dalam gigi, bagian yang bersentuhan dengan lidah. Plak yang tersembunyi sama pentingnya untuk dibersihkan seperti plak yang terlihat. Titik yang paling sering dilupakan untuk dibersihkan adalah pada bagian dalam gigi depan.
8. Kurang Bersih Membilas
Bakteri bisa tumbuh pada sikat gigi yang lupa dibersihkan. Jika ini terjadi, bakteri tersebut bisa tumbuh dan kembali hinggap pada mulut Anda di sesi penyikatan berikutnya. Bersihkan sikat gigi setelah Anda menggunakannya dan pastikan tak ada yang menyangkut atau pasta gigi yang tersisa.
9. Membiarkan Sikat Gigi dalam Keadaan Basah
Sikat gigi yang basah dan lembab pun akan menjadi tempat favorit bakteri. Tak hanya itu, sikat gigi yang lembab akan merusak bulu sikatnya jika dibiarkan begitu saja. Akan lebih baik jika sikat gigi disimpan tertutup dalam keadaan kering. Biarkan kering, baru tutup dengan tutupnya.
10. Tidak Mengganti Sikat Gigi Cukup Sering
Rekoomendasi ADA untuk mengganti sikat gigi setelah 3-4 bulan pemakaian atau langsung ganti ketika bulu sikatnya terlihat mulai rusak. Ketimbang Anda mematok waktu, perhatikan sikat gigi Anda. Saat ini sudah ada sikat gigi yang bulunya diberikan penanda warna. Saat warna memudar, maka sudah waktunya sikat tersebut diganti. Atau ketika Anda menemukan sudah ada bulu sikat gigi yang rontok, atau fleksibilitasnya mulai berkurang, segera ganti.
updatenya berita heboh, gokil, unik, lucu, mengemparkan
Subscribe to the RSS Feed Add to your Favorites
bisnis internet
10 Kesalahan Cara Sikat Gigi Pada Anak dan Remaja Indonesia
Minggu, 22 Agustus 2010 | Label: kesehatan |
1. Tidak Menggunakan Sikat Gigi yang Tepat
Richard H Price, DMD, penasihat American Dental Association (ADA) mengatakan, “Jika Anda harus membuka rahang cukup besar untuk membiarkan gagang sikat masuk ke dalam mulut, bisa jadi sikat gigi terlalu besar untuk Anda. Gagangnya pun harus nyaman digenggam, sensasinya harus senyaman saat Anda memegang garpu saat makan. Semakin nyaman sikat gigi Anda, makin sering Anda akan menggunakannya dengan benar.”
2. Memilih Bulu Sikat yang Salah
Menurut para dokter gigi di WebMD, jenis bulu sikat tidak terlalu penting dan tak ada pengaruh lebih. Tampaknya, yang lebih penting adalah teknik membersihkannya ketimbang bentuk sikatnya. Para dokter gigi ADA menyarankan agar memilih sikat yang lembut, jangan yang kasar atau kaku karena bisa merusak/menyakiti gusi. Carilah bulu sikat yang cukup kaku untuk mengangkat plak, tetapi tidak cukup kuat untuk merusak gigi.
3. Kurang Sering atau Kurang Lama
Menurut ahli kesehatan gigi di WebMD, frekwensi sikat gigi tiga kali dalam sehari adalah yang terbaik. Ketika jarak waktu menyikat gigi terlalu jauh, plak bakteri akan menumpuk, bisa membuat radang gusi dan masalah lain pada mulut. Disarankan untuk menyikat gigi setidaknya 2 menit setiap kali, akan lebih baik lagi jika dilakukan selama 3 menit. Angka waktu tersebut sebenarnya tidak terlalu penting, namun dipatok agar kita bisa mempunyai waktu yang cukup untuk membersihkan permukaan gigi.
4. Menyikat Gigi Terlalu Sering atau Terlalu Keras
Terlalu sering menyikat gigi, misal 4 kali dalam sehari, bisa membuat akar gigi teriritasi dan menyakiti gusi. Menyikat terlalu keras juga bisa merusak enamel (lapisan teratas gigi). Cara terbaik adalah menyikat gigi secara perlahan dan lembut selama 2-3 menit.
5. Tidak Menyikat dengan Cara yang Benar
Buat sudut 45 derajat dari garis gusi dan buat gerakan pendek-pendek saat menyikat. Gerakan menyikat panjang di sepanjang garis gusi bisa menyebabkan abrasi pada gusi. Sikatlah perlahan ke arah atas dan bawah dari gigi, jangan dengan gerakan menyamping pada gigi. Buat gerakan sirkular vertikal, jangan horizontal. Lakukan pada bagian permukaan gigi bagian depan, belakang, atas dan bawah serta pada lidah.
6. Selalu Memulai Pada tempat yang Sama
Kebanyakan orang akan memulai pada titik yang sama setiap kali akan mulai menyikat gigi. “Mulailah di tempat-tempat yang berbeda supaya Anda tidak menjadi ‘malas’ untuk membersihkan titik yang lainnya. Jika Anda memulai di titik yang sama, Anda cenderung semangat di titik tersebut, kemudian malas membersihkan di titik yang terakhir,” jelas Price.
7. Mengabaikan Bagian Dalam Gigi
Kebanyakan orang ternyata sering kali lupa membersihkan bagian dalam gigi, bagian yang bersentuhan dengan lidah. Plak yang tersembunyi sama pentingnya untuk dibersihkan seperti plak yang terlihat. Titik yang paling sering dilupakan untuk dibersihkan adalah pada bagian dalam gigi depan.
8. Kurang Bersih Membilas
Bakteri bisa tumbuh pada sikat gigi yang lupa dibersihkan. Jika ini terjadi, bakteri tersebut bisa tumbuh dan kembali hinggap pada mulut Anda di sesi penyikatan berikutnya. Bersihkan sikat gigi setelah Anda menggunakannya dan pastikan tak ada yang menyangkut atau pasta gigi yang tersisa.
9. Membiarkan Sikat Gigi dalam Keadaan Basah
Sikat gigi yang basah dan lembab pun akan menjadi tempat favorit bakteri. Tak hanya itu, sikat gigi yang lembab akan merusak bulu sikatnya jika dibiarkan begitu saja. Akan lebih baik jika sikat gigi disimpan tertutup dalam keadaan kering. Biarkan kering, baru tutup dengan tutupnya.
10. Tidak Mengganti Sikat Gigi Cukup Sering
Rekoomendasi ADA untuk mengganti sikat gigi setelah 3-4 bulan pemakaian atau langsung ganti ketika bulu sikatnya terlihat mulai rusak. Ketimbang Anda mematok waktu, perhatikan sikat gigi Anda. Saat ini sudah ada sikat gigi yang bulunya diberikan penanda warna. Saat warna memudar, maka sudah waktunya sikat tersebut diganti. Atau ketika Anda menemukan sudah ada bulu sikat gigi yang rontok, atau fleksibilitasnya mulai berkurang, segera ganti.
CARA MENGATASI BAU MULUT DAN CARA MENGATASI KELELAHAN
bisnis internet
14 Penyebab Tubuh Gampang Capek !
Senin, 23 Agustus 2010 | Label: kesehatan |
Tubuh merasa lelah diselingi dengan menguap kerap terjadi ketika Anda beraktivitas. Bisa jadi, rasa kantuk yang terjadi karena Anda tidak cukup tidur, kurang energi, atau bahkan mengidap penyakit, seperti anemia. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Berikut ini adalah 14 penyebab rasa lelah dan kiat-kiat dalam mengatasinya:
1. Tidak Cukup Tidur
Umumnya orang dewasa membutuhkan tujuh hingga delapan jam sehari untuk tidur. Apabila Anda mengantuk berat saat beraktivitas, bisa jadi karena kualitas dan kuantitas tidur Anda menurun. Hati-hati, karena kurang tidur bisa berakibat buruk pada kesehatan dan konsentrasi Anda.
Cara mengatasinya: buatlah prioritas waktu tidur dan jadwal teratur untuk tidur. Jauhkan laptop, ponsel, atau PDA ketika Anda tidur karena hal itu akan membantu mengurangi gangguan saat tidur.
2. "Sleep Apnea"
Beberapa orang berpikir bahwa mereka sudah cukup tidur. Namun, tak pernah berpikir kalau mereka mengalami sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitas napas dan terjadi berulang-ulang. Mungkin Anda tidak menyadarinya, tetapi setiap kali muncul gangguan ini kualitas tidur akan menurun. Hal ini menyebabkan Anda tetap merasa kurang tidur meski sudah menghabiskan waktu delapan jam untuk istirahat.
Sleep apnea juga berkaitan dengan berbagai penyakit, seperti hipertensi, gangguan jantung, diabetes, dan stroke. Sleep apnea terjadi akibat penyempitan saluran napas selama tidur. Akibatnya, pasokan oksigen akan berulang kali terhenti sepanjang malam.
Cara mengatasinya: kurangi berat badan bila anda kegemukkan, berhenti merokok, dan cobalah tidur menggunakan alat bantu yang disebut CPAP yang menjaga Anda tetap bernapas sepanjang malam.
3. Kekurangan Energi
Makan yang terlalu sedikit menyebabkan tubuh kelelahan, tetapi menyantap makanan yang salah juga dapat menjadi masalah. Diet seimbang membantu menjaga kadar gula darah Anda dalam rentang normal dan mencegah rasa lelah ketika gula darah Anda menurun.
Cara mengatasinya: selalu sarapan setiap pagi dan mencoba menambahkan protein dan karbohidrat kompleks di setiap makanan. Misalnya, makan telur dengan roti gandum. Anda juga dapat mengonsumsi makanan selingan untuk menjaga energi sepanjang hari.
4. Anemia
Anemia merupakan penyebab utama kelelahan pada wanita. Mengeluarkan darah selama menstruasi dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Sel-sel darah merah sangat diperlukan tubuh karena mereka membawa oksigen ke jaringan dan organ.
Cara mengatasinya: anemia biasa disebabkan kurangnya zat besi. Ada baiknya Anda mengakali dengan minum suplemen zat besi dan makan makanan yang kaya zat besi, seperti daging, hati, kerang, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya zat besi.
5. Depresi
Anda mungkin berpikir depresi hanyalah gangguan emosi. Namun, ternyata hal ini juga berhubungan dengan gejala fisik. Salah satu gejala fisik yang paling umum adalah kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Jika Anda tetap merasa lelah dan murung selama lebih dari dua minggu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Cara mengatasinya: depresi dapat diatasi melalui psikoterapi dan pengobatan secara medis.
6. Hypothyroidism
Tiroid adalah kelenjar kecil di pangkal leher Anda. Organ ini berfungsi mengendalikan metabolisme tubuh dan mengatur kecepatan tubuh mengubah makanan menjadi energi. Ketika kelenjar ini tidak berfungsi dengan baik dan fungsi-fungsi metabolisme dalam tubuh berjalan lambat, Anda mungkin merasa lemas dan bertambah gemuk.
Cara mengatasinya: apabila tes darah menunjukkan hormon tiroid Anda sedang rendah, dokter akan meresepkan hormon sintetis untuk mengembalikan kinerja tubuh Anda.
7. Kebanyakan Menenggak kafein
Mengonsumsi kafein dalam dosis wajar dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Namun, terlalu banyak kafein dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan kejang. Berdasarkan penelitian, mengonsumsi kafein terlalu banyak juga dapat menyebabkan kelelahan pada beberapa orang.
Cara mengatasinya: secara bertahap kurangi konsumsi kopi, teh, cokelat, minuman ringan, dan setiap obat yang mengandung kafein. Menghentikan secara tiba-tiba dapat menyebabkan penarikan kafein dan kelelahan berlebihan.
8. Infeksi Saluran Kemih
Jika pernah mengalami infeksi saluran kemih (ISK), Anda mungkin mengalami rasa sakit seperti terbakar. Namun, infeksi ini tak selalu ditunjukkan dengan gejala tersebut. Dalam beberapa kasus, kelelahan mungkin satu-satunya tanda Anda terkena ISK. Anda dapat melakukan tes urine untuk memastikan ISK.
Cara mengatasinya: periksa ke dokter. Obat-obat jenis antibiotik dapat diresepkan untuk mengatasi ISK dan kelelahan biasanya akan hilang setelah sekitar seminggu.
9. Diabetes
Penderita diabetes umumnya memiliki kadar gula darah tinggi, tetapi gula darah ini tetap berada dalam aliran darah dan tidak masuk ke dalam sel-sel sehingga tidak dapat diubah menjadi energi.
Alhasil, tubuh bisa kehabisan energi meskipun Anda cukup makan. Jika Anda sering mengalami kelelahan tanpa sebab, minta dokter Anda untuk melakukan tes diabetes.
Cara mengatasinya: pengobatan diabetes dengan cara mengubah gaya hidup, seperti diet dan olahraga, terapi insulin dan obat-obatan dapat membantu tubuh dalam memproses gula.
10. Dehidrasi
Kelelahan bisa jadi tanda Anda terkena dehidrasi. Meskipun Anda bekerja di luar atau berkutat di atas meja, tubuh tetap membutuhkan air untuk bekerja dengan baik dan tetap tenang. Tanda-tanda orang dehidrasi ialah Anda mengalami kehausan.
Cara mengatasinya: minumlah air sepanjang hari sehingga urine Anda bewarna terang. Minimal dua gelas air setiap satu jam atau mengonsumsi air lebih banyak sebelum melakukan aktivitas fisik yang sudah direncanakan. Kemudian, lanjutkan latihan Anda lalu minumlah dua gelas lagi.
11. Penyakit Jantung
Ketika Anda merasa kelelahan akibat kegiatan rutin, seperti membersihkan rumah atau menyiangi halaman, bisa jadi itu pertanda jantung tidak bekerja dengan baik. Jika ternyata kegiatan sehari-hari yang mudah pun semakin sulit untuk dilakukan, segeralah berkonsultasi kepada dokter.
Cara mengatasinya: mengubah gaya hidup, menjalani pengobatan, dan ikutilah prosedur dari terapi yang Anda jalankan untuk membuat jantung Anda pada kondisi lebih baik sekaligus mengembalikan energi Anda.
12. Kerja "Shift"
Bekerja malam atau melakukan kerja shift dapat mengganggu jam tidur Anda. Anda mungkin merasa lelah ketika harus terjaga. Dan, Anda mungkin mengalami kesulitan tidur di siang hari.
Cara mengatasinya: batasi aktivitas pada siang hari ketika Anda perlu istirahat. Ciptakanlah suasana kamar tidur menjadi gelap, tenang, dan sejuk.
13. Alergi Makanan
Beberapa dokter percaya ketidaksadaran akan alergi pada jenis makanan tertentu dapat membuat Anda mengantuk. Jika intensitas kelelahan meningkat setelah makan, mungkin anda harus memerhatikan jenis makanan yang mungkin tak menyebabkan Anda gatal-gatal, tetapi cukup membuat Anda mengantuk.
Cara mengatasinya: cobalah untuk berhenti menyantap salah satu jenis makanan untuk melihat apakah itu berkorelasi meningkatkan kelelahan pada diri Anda. Anda juga dapat meminta dokter untuk melakukan tes alergi makanan.
14. Fibromyalgia dan CFS
Jika kelelahan Anda berlangsung lebih dari enam bulan dan sangat parah sehingga Anda tidak dapat mengatur kegiatan sehari-hari, sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome/CFS) atau fibromyalgia adalah suatu kemungkinan. Keduanya dapat memiliki berbagai gejala, salah satu yang utama adalah kelelahan.
Cara mengatasinya: meski tidak ada penyembuhan cepat untuk CFS atau fibromyalgia, penderita justru mendapat keuntungan dari perubahan jadwal harian, yaitu belajar memperbaiki kebiasaan tidur menjadi lebih baik dan memulai program latihan yang ringan.
Kiat Mengurangi Kelelahan
Jika Anda merasa lelah, tetapi tidak ada hubungannya dengan kondisi medis, mungkin salah satu solusinya adalah olahraga. Penelitian menunjukkan, orang dewasa sehat tetapi kerap merasa lelah bisa memperoleh tambahan energi signifikan dari program latihan sederhana.
Dalam sebuah penelitian, peserta mengendarai sepeda statis selama 20 menit dengan kecepatan ringan. Melakukan jenis latihan ini selama tiga kali seminggu sudah cukup untuk mengobati kelelahan.
14 Penyebab Tubuh Gampang Capek !
Senin, 23 Agustus 2010 | Label: kesehatan |
Tubuh merasa lelah diselingi dengan menguap kerap terjadi ketika Anda beraktivitas. Bisa jadi, rasa kantuk yang terjadi karena Anda tidak cukup tidur, kurang energi, atau bahkan mengidap penyakit, seperti anemia. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Berikut ini adalah 14 penyebab rasa lelah dan kiat-kiat dalam mengatasinya:
1. Tidak Cukup Tidur
Umumnya orang dewasa membutuhkan tujuh hingga delapan jam sehari untuk tidur. Apabila Anda mengantuk berat saat beraktivitas, bisa jadi karena kualitas dan kuantitas tidur Anda menurun. Hati-hati, karena kurang tidur bisa berakibat buruk pada kesehatan dan konsentrasi Anda.
Cara mengatasinya: buatlah prioritas waktu tidur dan jadwal teratur untuk tidur. Jauhkan laptop, ponsel, atau PDA ketika Anda tidur karena hal itu akan membantu mengurangi gangguan saat tidur.
2. "Sleep Apnea"
Beberapa orang berpikir bahwa mereka sudah cukup tidur. Namun, tak pernah berpikir kalau mereka mengalami sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitas napas dan terjadi berulang-ulang. Mungkin Anda tidak menyadarinya, tetapi setiap kali muncul gangguan ini kualitas tidur akan menurun. Hal ini menyebabkan Anda tetap merasa kurang tidur meski sudah menghabiskan waktu delapan jam untuk istirahat.
Sleep apnea juga berkaitan dengan berbagai penyakit, seperti hipertensi, gangguan jantung, diabetes, dan stroke. Sleep apnea terjadi akibat penyempitan saluran napas selama tidur. Akibatnya, pasokan oksigen akan berulang kali terhenti sepanjang malam.
Cara mengatasinya: kurangi berat badan bila anda kegemukkan, berhenti merokok, dan cobalah tidur menggunakan alat bantu yang disebut CPAP yang menjaga Anda tetap bernapas sepanjang malam.
3. Kekurangan Energi
Makan yang terlalu sedikit menyebabkan tubuh kelelahan, tetapi menyantap makanan yang salah juga dapat menjadi masalah. Diet seimbang membantu menjaga kadar gula darah Anda dalam rentang normal dan mencegah rasa lelah ketika gula darah Anda menurun.
Cara mengatasinya: selalu sarapan setiap pagi dan mencoba menambahkan protein dan karbohidrat kompleks di setiap makanan. Misalnya, makan telur dengan roti gandum. Anda juga dapat mengonsumsi makanan selingan untuk menjaga energi sepanjang hari.
4. Anemia
Anemia merupakan penyebab utama kelelahan pada wanita. Mengeluarkan darah selama menstruasi dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Sel-sel darah merah sangat diperlukan tubuh karena mereka membawa oksigen ke jaringan dan organ.
Cara mengatasinya: anemia biasa disebabkan kurangnya zat besi. Ada baiknya Anda mengakali dengan minum suplemen zat besi dan makan makanan yang kaya zat besi, seperti daging, hati, kerang, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya zat besi.
5. Depresi
Anda mungkin berpikir depresi hanyalah gangguan emosi. Namun, ternyata hal ini juga berhubungan dengan gejala fisik. Salah satu gejala fisik yang paling umum adalah kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Jika Anda tetap merasa lelah dan murung selama lebih dari dua minggu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Cara mengatasinya: depresi dapat diatasi melalui psikoterapi dan pengobatan secara medis.
6. Hypothyroidism
Tiroid adalah kelenjar kecil di pangkal leher Anda. Organ ini berfungsi mengendalikan metabolisme tubuh dan mengatur kecepatan tubuh mengubah makanan menjadi energi. Ketika kelenjar ini tidak berfungsi dengan baik dan fungsi-fungsi metabolisme dalam tubuh berjalan lambat, Anda mungkin merasa lemas dan bertambah gemuk.
Cara mengatasinya: apabila tes darah menunjukkan hormon tiroid Anda sedang rendah, dokter akan meresepkan hormon sintetis untuk mengembalikan kinerja tubuh Anda.
7. Kebanyakan Menenggak kafein
Mengonsumsi kafein dalam dosis wajar dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Namun, terlalu banyak kafein dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan kejang. Berdasarkan penelitian, mengonsumsi kafein terlalu banyak juga dapat menyebabkan kelelahan pada beberapa orang.
Cara mengatasinya: secara bertahap kurangi konsumsi kopi, teh, cokelat, minuman ringan, dan setiap obat yang mengandung kafein. Menghentikan secara tiba-tiba dapat menyebabkan penarikan kafein dan kelelahan berlebihan.
8. Infeksi Saluran Kemih
Jika pernah mengalami infeksi saluran kemih (ISK), Anda mungkin mengalami rasa sakit seperti terbakar. Namun, infeksi ini tak selalu ditunjukkan dengan gejala tersebut. Dalam beberapa kasus, kelelahan mungkin satu-satunya tanda Anda terkena ISK. Anda dapat melakukan tes urine untuk memastikan ISK.
Cara mengatasinya: periksa ke dokter. Obat-obat jenis antibiotik dapat diresepkan untuk mengatasi ISK dan kelelahan biasanya akan hilang setelah sekitar seminggu.
9. Diabetes
Penderita diabetes umumnya memiliki kadar gula darah tinggi, tetapi gula darah ini tetap berada dalam aliran darah dan tidak masuk ke dalam sel-sel sehingga tidak dapat diubah menjadi energi.
Alhasil, tubuh bisa kehabisan energi meskipun Anda cukup makan. Jika Anda sering mengalami kelelahan tanpa sebab, minta dokter Anda untuk melakukan tes diabetes.
Cara mengatasinya: pengobatan diabetes dengan cara mengubah gaya hidup, seperti diet dan olahraga, terapi insulin dan obat-obatan dapat membantu tubuh dalam memproses gula.
10. Dehidrasi
Kelelahan bisa jadi tanda Anda terkena dehidrasi. Meskipun Anda bekerja di luar atau berkutat di atas meja, tubuh tetap membutuhkan air untuk bekerja dengan baik dan tetap tenang. Tanda-tanda orang dehidrasi ialah Anda mengalami kehausan.
Cara mengatasinya: minumlah air sepanjang hari sehingga urine Anda bewarna terang. Minimal dua gelas air setiap satu jam atau mengonsumsi air lebih banyak sebelum melakukan aktivitas fisik yang sudah direncanakan. Kemudian, lanjutkan latihan Anda lalu minumlah dua gelas lagi.
11. Penyakit Jantung
Ketika Anda merasa kelelahan akibat kegiatan rutin, seperti membersihkan rumah atau menyiangi halaman, bisa jadi itu pertanda jantung tidak bekerja dengan baik. Jika ternyata kegiatan sehari-hari yang mudah pun semakin sulit untuk dilakukan, segeralah berkonsultasi kepada dokter.
Cara mengatasinya: mengubah gaya hidup, menjalani pengobatan, dan ikutilah prosedur dari terapi yang Anda jalankan untuk membuat jantung Anda pada kondisi lebih baik sekaligus mengembalikan energi Anda.
12. Kerja "Shift"
Bekerja malam atau melakukan kerja shift dapat mengganggu jam tidur Anda. Anda mungkin merasa lelah ketika harus terjaga. Dan, Anda mungkin mengalami kesulitan tidur di siang hari.
Cara mengatasinya: batasi aktivitas pada siang hari ketika Anda perlu istirahat. Ciptakanlah suasana kamar tidur menjadi gelap, tenang, dan sejuk.
13. Alergi Makanan
Beberapa dokter percaya ketidaksadaran akan alergi pada jenis makanan tertentu dapat membuat Anda mengantuk. Jika intensitas kelelahan meningkat setelah makan, mungkin anda harus memerhatikan jenis makanan yang mungkin tak menyebabkan Anda gatal-gatal, tetapi cukup membuat Anda mengantuk.
Cara mengatasinya: cobalah untuk berhenti menyantap salah satu jenis makanan untuk melihat apakah itu berkorelasi meningkatkan kelelahan pada diri Anda. Anda juga dapat meminta dokter untuk melakukan tes alergi makanan.
14. Fibromyalgia dan CFS
Jika kelelahan Anda berlangsung lebih dari enam bulan dan sangat parah sehingga Anda tidak dapat mengatur kegiatan sehari-hari, sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome/CFS) atau fibromyalgia adalah suatu kemungkinan. Keduanya dapat memiliki berbagai gejala, salah satu yang utama adalah kelelahan.
Cara mengatasinya: meski tidak ada penyembuhan cepat untuk CFS atau fibromyalgia, penderita justru mendapat keuntungan dari perubahan jadwal harian, yaitu belajar memperbaiki kebiasaan tidur menjadi lebih baik dan memulai program latihan yang ringan.
Kiat Mengurangi Kelelahan
Jika Anda merasa lelah, tetapi tidak ada hubungannya dengan kondisi medis, mungkin salah satu solusinya adalah olahraga. Penelitian menunjukkan, orang dewasa sehat tetapi kerap merasa lelah bisa memperoleh tambahan energi signifikan dari program latihan sederhana.
Dalam sebuah penelitian, peserta mengendarai sepeda statis selama 20 menit dengan kecepatan ringan. Melakukan jenis latihan ini selama tiga kali seminggu sudah cukup untuk mengobati kelelahan.
INFO UNIK
sa
Jumat, 02 Juli 2010
SUDAH TAUKAH ANDA? APA YANG TIDAK BOLEH DIMAKAN DAN DIMINUM SAAT MINUM OBAT
Hal ini sangat penting untuk diperhatikan dalam pengobatan. Karena efeknya bisa membuat terapi tidak berhasil jikalau si pasien tidak memperhatikan /tidak tahu cara meminum obatnya.
Di dunia farmakologi (ilmu ttg obat), hal ini disebut dengan drug-food-interactions. Faktor inilah yang bisa membuat sebuah terapi kurang efektif jika tidak diperhatikan dengan seksama.
Patut diketahui bahwa setiap obat mempunyai spesifikasi yang khas terhadap makanan. Ada beberapa tipe interaksi :
1.Efektifitas meningkat sebelum makan
2.Efektifitas meningkat sehabis makan
3.Efektifitas meningkat selagi makan
Maka penting sekali untuk mengetahui hal-hal seperti di atas. Oleh karena itu, biasakan bertanya kepada dokter tentang obat yg sedang dipakai.
Tips tentang minum obat yang baik :
1. Baca label resep dengan hati2. Kalo ada yang membingungkan, segera tanya dokter/apoteker.
2. Baca juga tentang peringatan / warning, cara pakai, indikasi, kontraindikasi, & peringatan mengenai interaksi obat.
3. Selalu minum obat dengan air mineral/air putih. Jangan dengan air lainnya (susu, teh, sirup, dll) kecuali dokter mengatakan hal lain. Tetapi minum obat dengan air putih itu hal yang terbaik karena air putih tidak menyebabkan drug-food-interactions.
4. Jangan mencampur obat ke dalam makanan / melepas isi kapsul dan mencampurnya ke dalam makanan, kecuali atas perintah dokter karena hal-hal tadi bisa mengubah cara kerja obat/membuatnya jadi tidak efektif.
5. Jangan minum vitamin / suplemen lainnya pada saat yang bersamaan dengan minum obat karena akan mengganggu absorpsi obat & kerja obat.
6. Jangan meminum obat dengan air hangat karena suhu air dapat menyebabkan obat menjadi rusak/inaktif. Ini nih yang sering salah kaprah di masyarakat.
7. Jangan pernah minum obat dengan air yang mengandung alkohol.
Memang tidak semua obat bisa terpengaruh oleh adanya makanan..tetapi kebanyakan obat dapat dipengaruhi kerjanya oleh makanan. So, be careful.
sa
Jumat, 02 Juli 2010
SUDAH TAUKAH ANDA? APA YANG TIDAK BOLEH DIMAKAN DAN DIMINUM SAAT MINUM OBAT
Hal ini sangat penting untuk diperhatikan dalam pengobatan. Karena efeknya bisa membuat terapi tidak berhasil jikalau si pasien tidak memperhatikan /tidak tahu cara meminum obatnya.
Di dunia farmakologi (ilmu ttg obat), hal ini disebut dengan drug-food-interactions. Faktor inilah yang bisa membuat sebuah terapi kurang efektif jika tidak diperhatikan dengan seksama.
Patut diketahui bahwa setiap obat mempunyai spesifikasi yang khas terhadap makanan. Ada beberapa tipe interaksi :
1.Efektifitas meningkat sebelum makan
2.Efektifitas meningkat sehabis makan
3.Efektifitas meningkat selagi makan
Maka penting sekali untuk mengetahui hal-hal seperti di atas. Oleh karena itu, biasakan bertanya kepada dokter tentang obat yg sedang dipakai.
Tips tentang minum obat yang baik :
1. Baca label resep dengan hati2. Kalo ada yang membingungkan, segera tanya dokter/apoteker.
2. Baca juga tentang peringatan / warning, cara pakai, indikasi, kontraindikasi, & peringatan mengenai interaksi obat.
3. Selalu minum obat dengan air mineral/air putih. Jangan dengan air lainnya (susu, teh, sirup, dll) kecuali dokter mengatakan hal lain. Tetapi minum obat dengan air putih itu hal yang terbaik karena air putih tidak menyebabkan drug-food-interactions.
4. Jangan mencampur obat ke dalam makanan / melepas isi kapsul dan mencampurnya ke dalam makanan, kecuali atas perintah dokter karena hal-hal tadi bisa mengubah cara kerja obat/membuatnya jadi tidak efektif.
5. Jangan minum vitamin / suplemen lainnya pada saat yang bersamaan dengan minum obat karena akan mengganggu absorpsi obat & kerja obat.
6. Jangan meminum obat dengan air hangat karena suhu air dapat menyebabkan obat menjadi rusak/inaktif. Ini nih yang sering salah kaprah di masyarakat.
7. Jangan pernah minum obat dengan air yang mengandung alkohol.
Memang tidak semua obat bisa terpengaruh oleh adanya makanan..tetapi kebanyakan obat dapat dipengaruhi kerjanya oleh makanan. So, be careful.
Rabu, 25 Agustus 2010
FILSAFAT,SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU FILSAFAT
Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia
oleh: PapapFarras
Pengarang : Drs. Surajiyo
* Summary rating: 2 stars (126 Tinjauan)
* Kunjungan : 11708
* kata:900
*
More About : "sejarah perkembangan filsafat zaman yunani kun...
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif. Karenanya, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik. Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan menampilkan ciri khas tertentu. Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Periodisasi perkembangan ilmu dimulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman kontemporer, secara ringkas disusun sebagai berikut:
1. Pra Yunani Kuno
Berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun SM, disebut juga zaman batu, karena pada masa itu manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Selanjutnya pada abad ke 15 sampai 6 SM, manusia telah menemukan besi, tembaga dan perak untuk berbagai peralatan, yang pertama kali digunakan di Irak. Pada abad ke 6 SM di Yunani lahirlah filsafat, disebut the greek miracle. Beberapa faktor yang mendahului lahirnya filsafat di Yunani, yaitu:
a. Mitologi bangsa Yunani
b. Kesusastraan Yunani
c. Pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah sampai di Timur Kuno.
2. Yunani Kuno
Zaman Yunani Kuno merupakan awal kebangkitan filsafat secara umum, karena menjawab persoalan disekitarnya dengan rasio dan meninggalkan kepercayaan terhadap mitologi atau tahyul yang irrasional. Selanjutnya, Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat berkembang dengan baik. Terakhir Zaman Hellenisme, disebut sebagai zaman keemasan kebudayaan Yunani, dengan tokoh yang berjasa adalah Iskandar Agung (356 – 323 SM) dari Macedonia, salah seorang murid Aristoteles.
3. Zaman Pertengahan
Ditandai dengan tampilnya pada teolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwannya hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla theologia atau abdi agama.
4. Zaman Renaissance
Renaissance berarti lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir. Zaman ini menjadi indikator bangkitnya kembali independensi rasionalitas manusia, karena sudah tercatat banyaknya penemuan spektakuler, seperti teori heliosentris oleh Copernicus, yang merupakan pemikiran revolusioner, dan kemudian didukung oleh Johanes Kepler (1571 – 1630) dan Galileo Galilei (1564 – 1642).
5. Zaman Modern
Dikenal juga sebagai masa Rasionalisme, yang tumbuh di zaman modern dengan tokoh utama yaitu Rene Descartes (1596 – 1650) yang dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern, Spinoza (1633 – 1677), dan Leibniz (1646 - 1716). Descartes memperkenalkan metode berpikir deduktif logis yang umumnya diterapkan untuk ilmu alam.
6. Kontemporer
Zaman Kontemporer, pada abad ke 20 hingga sekarang, bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Menurut Trout, fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
Uraian sejarah perkembangan ilmu pengetahuan diatas pembahasannya biasanya mengacu kepada pemikiran filsafat di Barat. Hal ini dapat mencerminkan perkembangan ilmu pengetahuan secara utuh karena dalam filsafat Barat unsur mitos dapat lenyap sama sekali dan menonjol dalam unsur rasio. Diawali dari periode filsafat Yunani yang penting dalam peradaban manusia, karena waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mite-mite menjadi lebih rasionil. Manusia menjadi lebih proaktif dan kreatif menjadikan alam sebagai objek penelitian dan pengkajian.
Sejarah filsafat merupakan metode yang banyak digunakan dan sangat penting dalam mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan. Sejarah filsafat juga merupakan subject matter dalam belajar filsafat yang merupakan alat untuk mengenal filsafat dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Dengan melihat sejarah sebagai suatu urutan kejadian yang saling berhubungan sehingga suatu kejadian tidak terjadi begitu saja dan diartikan sebagai fenomena tersendiri dan mencermati makna dibalik urutan kejadian pemikirannya, menjadikan sejarah sebagai suatu metode dalam mempelajari filsafat yang pada akhirnya dapat dipelajari ilmu pengetahuan secara mendalam.
Dari proses ini kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang pada akhirnya dapat dinikmati dalam bentuk teknologi.
Diterbitkan di: J
oleh: PapapFarras
Pengarang : Drs. Surajiyo
* Summary rating: 2 stars (126 Tinjauan)
* Kunjungan : 11708
* kata:900
*
More About : "sejarah perkembangan filsafat zaman yunani kun...
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif. Karenanya, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik. Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan menampilkan ciri khas tertentu. Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Periodisasi perkembangan ilmu dimulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman kontemporer, secara ringkas disusun sebagai berikut:
1. Pra Yunani Kuno
Berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun SM, disebut juga zaman batu, karena pada masa itu manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Selanjutnya pada abad ke 15 sampai 6 SM, manusia telah menemukan besi, tembaga dan perak untuk berbagai peralatan, yang pertama kali digunakan di Irak. Pada abad ke 6 SM di Yunani lahirlah filsafat, disebut the greek miracle. Beberapa faktor yang mendahului lahirnya filsafat di Yunani, yaitu:
a. Mitologi bangsa Yunani
b. Kesusastraan Yunani
c. Pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah sampai di Timur Kuno.
2. Yunani Kuno
Zaman Yunani Kuno merupakan awal kebangkitan filsafat secara umum, karena menjawab persoalan disekitarnya dengan rasio dan meninggalkan kepercayaan terhadap mitologi atau tahyul yang irrasional. Selanjutnya, Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat berkembang dengan baik. Terakhir Zaman Hellenisme, disebut sebagai zaman keemasan kebudayaan Yunani, dengan tokoh yang berjasa adalah Iskandar Agung (356 – 323 SM) dari Macedonia, salah seorang murid Aristoteles.
3. Zaman Pertengahan
Ditandai dengan tampilnya pada teolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwannya hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla theologia atau abdi agama.
4. Zaman Renaissance
Renaissance berarti lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir. Zaman ini menjadi indikator bangkitnya kembali independensi rasionalitas manusia, karena sudah tercatat banyaknya penemuan spektakuler, seperti teori heliosentris oleh Copernicus, yang merupakan pemikiran revolusioner, dan kemudian didukung oleh Johanes Kepler (1571 – 1630) dan Galileo Galilei (1564 – 1642).
5. Zaman Modern
Dikenal juga sebagai masa Rasionalisme, yang tumbuh di zaman modern dengan tokoh utama yaitu Rene Descartes (1596 – 1650) yang dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern, Spinoza (1633 – 1677), dan Leibniz (1646 - 1716). Descartes memperkenalkan metode berpikir deduktif logis yang umumnya diterapkan untuk ilmu alam.
6. Kontemporer
Zaman Kontemporer, pada abad ke 20 hingga sekarang, bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Menurut Trout, fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
Uraian sejarah perkembangan ilmu pengetahuan diatas pembahasannya biasanya mengacu kepada pemikiran filsafat di Barat. Hal ini dapat mencerminkan perkembangan ilmu pengetahuan secara utuh karena dalam filsafat Barat unsur mitos dapat lenyap sama sekali dan menonjol dalam unsur rasio. Diawali dari periode filsafat Yunani yang penting dalam peradaban manusia, karena waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mite-mite menjadi lebih rasionil. Manusia menjadi lebih proaktif dan kreatif menjadikan alam sebagai objek penelitian dan pengkajian.
Sejarah filsafat merupakan metode yang banyak digunakan dan sangat penting dalam mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan. Sejarah filsafat juga merupakan subject matter dalam belajar filsafat yang merupakan alat untuk mengenal filsafat dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Dengan melihat sejarah sebagai suatu urutan kejadian yang saling berhubungan sehingga suatu kejadian tidak terjadi begitu saja dan diartikan sebagai fenomena tersendiri dan mencermati makna dibalik urutan kejadian pemikirannya, menjadikan sejarah sebagai suatu metode dalam mempelajari filsafat yang pada akhirnya dapat dipelajari ilmu pengetahuan secara mendalam.
Dari proses ini kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang pada akhirnya dapat dinikmati dalam bentuk teknologi.
Diterbitkan di: J
Selasa, 24 Agustus 2010
biomolekul
Prokariota
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Struktur sel dari sebuah bakteri, yang merupakan salah satu dari dua domain prokariota.
Prokariota adalah makhluk hidup yang tidak punya inti sel (= karyon), atau organela dalam membran sel, sedangkan eukariota punya inti sel. Semua prokariota adalah bersel satu, kecuali myxobacteria yang sempat bersel banyak di salah satu tahap siklus hidup biologinya.[1] Kata prokaryota’' berasal dari Yunani πρό- (pro-) "sebelum" + καρυόν (karyon) "kacang atau biji".[2]
Prokaryota terbagi menjadi dua domain: Bakteri dan Archaea. Archaea baru diakui sebagai domain sejak 1990. Archaea pada awalnya diperkirakan hanya hidup di kondisi yang tidak nyaman, seperti dalam suhu, pH, dan radiasi yang ekstrim, tapi kemudian Archaea ditemukan juga di berbagai macam habitat.
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Prokariota vs Eukariota
* 2 Reproduksi
* 3 Struktur
* 4 Morfologi Sel
* 5 Habitat
* 6 Evolusi prokariota
* 7 Baca juga
* 8 References
[sunting] Prokariota vs Eukariota
Eukariota punya inti sel yang mengandung DNA, sedangkan prokariotik tidak punya inti sel dan materi genetiknya tidak berada dalam membran. Karena terlalu besarnya perbedaan struktur dan genetik dari keduanya, pada tahun 1977 Carl Woese memecah prokariota menjadi Bakteri dan Archaea (sebelumnya Eubacteria dan Archaebacteria), dengan mengusulkan sistem tiga-domain yang terdiri dari Eukariota (atau "Eukarya"), Bacteria, dan Archaea, yang merevisi sistem dua empire.[3]
Genom dari prokariota berada dalam suatu kompleks DNA/protein dalam sitosol, namanya nucleoid, yang tidak punya membran nukleus.[4] Prokariota pada umumnya tidak punya kompartemen membran sel seperti mitokondria dan kloroplas sehingga fosforilasi oksidatif dan fotosintesis terjadi di sepanjang membran plasma.[5] Tapi prokariota punya struktur internal, seperti sitoskeleton,[6][7] dan khusus bakteri ordo Planctomycetes punya membran di sekitar nucleoid dan mempunyai organel membran sel.[8]
Prokariota juga hanya mengandung satu lingkaran DNA kromosomal yang stabil, tersimpan dalam nucleoid, sedangkan DNA dalam eukariota ditemukan dalam kromosom yang tertutup rapat dan terorganisasi. Meskipun beberapa eukariota memiliki struktur DNA satelit bernama plasmid, biasanya plasmid identik dengan prokariota, dan banyak gen penting dalam prokariota tersimpan dalam plasmid.[2]
Prokariota memiliki rasio luas permukaan terhadap isi sehingga memiliki taraf metabolik yang lebih tinggi, taraf pertumbuhan yang lebih tinggi dan otomatis durasi perkembangbiakan yang pendek dibanding Eukariota.[2] Di samping itu, Sel prokariota biasanya lebih kecil daripada eukariota.[2].
Kesamaannya, eukariota dan prokariota sama-sama mengandung struktur RNA/protein yang besar, dinamakan ribosom, yang memproduksi protein.
[sunting] Reproduksi
Bakteri dan archaea berkembang biak secara aseksual, yaitu kebanyak secara fisi biner atau tunas. Pertukaran dan rekombinasi genetik bisa terjadi, namun ini merupakan transfer gen horisontal dan bukan replikasi, yaitu melibatkan DNA yang ditransfer antara dua sel, seperti halnya konjugasi bakteri.
[sunting] Struktur
Ukuran prokariota dibandingkan biomolekul dan makhluk hidup lain
Riset terbaru menunjukkan bahwa semua prokariota memiliki sitoskeleton yang lebih primitif daripada sitoskeleton eukariota. Di samping homologi dari aktin dan tubulin (MreB dan FtsZ) komponen dari flagela yang tersusun helix, bernama flagellin, adalah salah satu dari protein sitoskeletal dari bakteri yang paling penting sebagai penyedia latar belakang struktural dari kemotaksis, respons fisiologis sel yang dasar dari bakteri. Paling tidak, beberapa prokariota juga mengandung struktur intrasel, yaitu berupa organela primitif. organela membran (atau membran antar sel) terdapat di beberapa prokariota seperti vakuola dan sistem membran yang dipakai khusus untuk metabolisme, seperti fotosintesis atau kemolithotrofi. Beberapa spesies juga mengandung mikrokompartemen yang disertai protein yang memiliki peran fisiologis tertentu (misal, karboksisom atau vakuola udara).
Sebagian besar prokariota berukuran 1 µm sampai 10 µm, tapi ukurannya bisa beragam mulai 0.2 µm sampai 750 µm (Thiomargarita namibiensis).
Berikut ini struktur sel dari prokariota: flagela, membran sel, dinding sel (kecuali genus Mycoplasma), sitoplasma, ribosom, nucleoid, glikokalix, inklusi
[sunting] Morfologi Sel
Berikut ini 4 bentuk dasar prokariota:[9]
* Coccus - berbentuk sferik
* Bacilli - berbentuk tangkai
* Spirochaete - berbentuk spiral
* Vibrio - berbentuk koma
[sunting] Habitat
Prokariota hidup di hampir semua lingkungan di bumi selama ada airnya. Beberapa archaea dan bakteri tumbuh dengan baik dalam lingkungan yang ekstrim, seperti suhu tinggi (termofilia) atau salinitas tinggi (halofilia). Makhluk hidup seperti ini disebut juga ekstremofilia. Banyak archaea yang berperan sebagai plankton di laut. Prokariota simbiotik hidup di dalam atau pada tubuh makhluk hidup lain, termasuk manusia.
[sunting] Evolusi prokariota
Pohon filogenetik yang menunjukkan diversitas prokariota, dibandingkan eukariota.
Model evolusi dari makhluk hidup pertama adalah prokariota, yang kemudian berevolusi menjadi protobion, lalu eukariota secara umum dikatakan berevolusi dari sini.[10] Akan tetapi, banyak ilmuwan yang mempertanyakan kesimpulan ini, karena menurut mereka spesies prokariota yang hidup saat ini berevolusi dari nenek moyang eukariotik yang lebih kompleks melalui proses simplifikasi.[11][12][13] Ilmuwan lain berpendapat bahwa tiga domain muncul secara bersamaan, dari sekumpulan sel-sel yang bervariasi yang membentuk satu kolam gen.[14] Kontroversi ini diringkas di tahun 2005:[15]
Belum ada konsensus di antara para ahli biologi mengenai posisi eukariota dalam skema evolusi. Pendapat terkini mengenai evolusi eukariota meliputi: 1) eukariota muncul pertama kali dalam evolusi dan prokariota berevolusi dari mereka, 2) eukariota muncul bersamaan dengan eubacteria dan archeabacteria sehingga nenek moyang eukariota sejajar dengan prokariota, 3) eukariota muncul melalui kejadian simbiotik, yaitu asal mula endosimbiotik dari inti sel, 4) eukariota muncul tanpa endosimbiosis, 5) eukariota muncul melalui kejadian simbiotik, yaitu asal mula endosimbiotik yang bersamaan dari flagela dan inti sel.
Fosil tertua prokariota ditemukan sekitar 3.5 milyar tahun yang lalu, yaitu sekitar 1 milyar tahun setelah pembentukan kerak bumi. Bahkan hari ini, prokariota mungkin adalah bentuk kehidupan yang paling berhasil dan banyak. Eukariota muncul dalam catatan fosil beberapa masa kemudian, dan mungkin telah terbentuk dari endosimbiosis dari beberapa nenek moyang prokariota. Fosil eukariota tertua berumur sekitar 1.7 milyar tahun. Akan tetapi, beberapa bukti genetik mengarah pada kesimpulan bahwa eukariota muncul 3 milyar tahun yang lalu.[16]
Bumi adalah satu-satunya tempat ditemukannya kehidupan, tapi beberapa ilmuwan berpendapat bahwa ada bukti kehidupan/fosil prokariota di Mars;[17][18] tapi pendapat ini masih menjadi skeptisisme dan debat yang dipertimbangkan.[19][20]
Prokariota telah berdiversifikasi besar-besaran dalam waktu lama. Metabolisme prokariota jauh lebih bervariasi daripada eukariota, sehingga tercipta bermacam-macam tipe prokariota. Misalnya, di samping memakai fotosintesis atau senyawa organik sebagai energi, seperti halnya eukariota, prokariota mendapat energi dari senyawa anorganik seperti [[H2S]], sehingga membuat prokariota bisa bertahan di lingkungan yang sedingin permukaan salju Antartika, dan sepanas lubang hidrothermal dasar laut dan sumber air panas.
[sunting] Baca juga
* Archaea dan Bacteria, dua taksa prokariota
* Monera, kingdom dari sistem klasifikasi kuno yang meliputi prokariota
* Struktur sel bakteri
* Virus
* Prion
[sunting] References
1. ^ Kaiser D (October 2003). "Coupling cell movement to multicellular development in myxobacteria". Nat. Rev. Microbiol. 1 (1): 45–54. DOI:10.1038/nrmicro733.
2. ^ a b c d Campbell, N. "Biology:Concepts & Connections". Pearson Education. San Francisco: 2003.
3. ^ Woese CR (March 1994). "There must be a prokaryote somewhere: microbiology's search for itself
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Struktur sel dari sebuah bakteri, yang merupakan salah satu dari dua domain prokariota.
Prokariota adalah makhluk hidup yang tidak punya inti sel (= karyon), atau organela dalam membran sel, sedangkan eukariota punya inti sel. Semua prokariota adalah bersel satu, kecuali myxobacteria yang sempat bersel banyak di salah satu tahap siklus hidup biologinya.[1] Kata prokaryota’' berasal dari Yunani πρό- (pro-) "sebelum" + καρυόν (karyon) "kacang atau biji".[2]
Prokaryota terbagi menjadi dua domain: Bakteri dan Archaea. Archaea baru diakui sebagai domain sejak 1990. Archaea pada awalnya diperkirakan hanya hidup di kondisi yang tidak nyaman, seperti dalam suhu, pH, dan radiasi yang ekstrim, tapi kemudian Archaea ditemukan juga di berbagai macam habitat.
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Prokariota vs Eukariota
* 2 Reproduksi
* 3 Struktur
* 4 Morfologi Sel
* 5 Habitat
* 6 Evolusi prokariota
* 7 Baca juga
* 8 References
[sunting] Prokariota vs Eukariota
Eukariota punya inti sel yang mengandung DNA, sedangkan prokariotik tidak punya inti sel dan materi genetiknya tidak berada dalam membran. Karena terlalu besarnya perbedaan struktur dan genetik dari keduanya, pada tahun 1977 Carl Woese memecah prokariota menjadi Bakteri dan Archaea (sebelumnya Eubacteria dan Archaebacteria), dengan mengusulkan sistem tiga-domain yang terdiri dari Eukariota (atau "Eukarya"), Bacteria, dan Archaea, yang merevisi sistem dua empire.[3]
Genom dari prokariota berada dalam suatu kompleks DNA/protein dalam sitosol, namanya nucleoid, yang tidak punya membran nukleus.[4] Prokariota pada umumnya tidak punya kompartemen membran sel seperti mitokondria dan kloroplas sehingga fosforilasi oksidatif dan fotosintesis terjadi di sepanjang membran plasma.[5] Tapi prokariota punya struktur internal, seperti sitoskeleton,[6][7] dan khusus bakteri ordo Planctomycetes punya membran di sekitar nucleoid dan mempunyai organel membran sel.[8]
Prokariota juga hanya mengandung satu lingkaran DNA kromosomal yang stabil, tersimpan dalam nucleoid, sedangkan DNA dalam eukariota ditemukan dalam kromosom yang tertutup rapat dan terorganisasi. Meskipun beberapa eukariota memiliki struktur DNA satelit bernama plasmid, biasanya plasmid identik dengan prokariota, dan banyak gen penting dalam prokariota tersimpan dalam plasmid.[2]
Prokariota memiliki rasio luas permukaan terhadap isi sehingga memiliki taraf metabolik yang lebih tinggi, taraf pertumbuhan yang lebih tinggi dan otomatis durasi perkembangbiakan yang pendek dibanding Eukariota.[2] Di samping itu, Sel prokariota biasanya lebih kecil daripada eukariota.[2].
Kesamaannya, eukariota dan prokariota sama-sama mengandung struktur RNA/protein yang besar, dinamakan ribosom, yang memproduksi protein.
[sunting] Reproduksi
Bakteri dan archaea berkembang biak secara aseksual, yaitu kebanyak secara fisi biner atau tunas. Pertukaran dan rekombinasi genetik bisa terjadi, namun ini merupakan transfer gen horisontal dan bukan replikasi, yaitu melibatkan DNA yang ditransfer antara dua sel, seperti halnya konjugasi bakteri.
[sunting] Struktur
Ukuran prokariota dibandingkan biomolekul dan makhluk hidup lain
Riset terbaru menunjukkan bahwa semua prokariota memiliki sitoskeleton yang lebih primitif daripada sitoskeleton eukariota. Di samping homologi dari aktin dan tubulin (MreB dan FtsZ) komponen dari flagela yang tersusun helix, bernama flagellin, adalah salah satu dari protein sitoskeletal dari bakteri yang paling penting sebagai penyedia latar belakang struktural dari kemotaksis, respons fisiologis sel yang dasar dari bakteri. Paling tidak, beberapa prokariota juga mengandung struktur intrasel, yaitu berupa organela primitif. organela membran (atau membran antar sel) terdapat di beberapa prokariota seperti vakuola dan sistem membran yang dipakai khusus untuk metabolisme, seperti fotosintesis atau kemolithotrofi. Beberapa spesies juga mengandung mikrokompartemen yang disertai protein yang memiliki peran fisiologis tertentu (misal, karboksisom atau vakuola udara).
Sebagian besar prokariota berukuran 1 µm sampai 10 µm, tapi ukurannya bisa beragam mulai 0.2 µm sampai 750 µm (Thiomargarita namibiensis).
Berikut ini struktur sel dari prokariota: flagela, membran sel, dinding sel (kecuali genus Mycoplasma), sitoplasma, ribosom, nucleoid, glikokalix, inklusi
[sunting] Morfologi Sel
Berikut ini 4 bentuk dasar prokariota:[9]
* Coccus - berbentuk sferik
* Bacilli - berbentuk tangkai
* Spirochaete - berbentuk spiral
* Vibrio - berbentuk koma
[sunting] Habitat
Prokariota hidup di hampir semua lingkungan di bumi selama ada airnya. Beberapa archaea dan bakteri tumbuh dengan baik dalam lingkungan yang ekstrim, seperti suhu tinggi (termofilia) atau salinitas tinggi (halofilia). Makhluk hidup seperti ini disebut juga ekstremofilia. Banyak archaea yang berperan sebagai plankton di laut. Prokariota simbiotik hidup di dalam atau pada tubuh makhluk hidup lain, termasuk manusia.
[sunting] Evolusi prokariota
Pohon filogenetik yang menunjukkan diversitas prokariota, dibandingkan eukariota.
Model evolusi dari makhluk hidup pertama adalah prokariota, yang kemudian berevolusi menjadi protobion, lalu eukariota secara umum dikatakan berevolusi dari sini.[10] Akan tetapi, banyak ilmuwan yang mempertanyakan kesimpulan ini, karena menurut mereka spesies prokariota yang hidup saat ini berevolusi dari nenek moyang eukariotik yang lebih kompleks melalui proses simplifikasi.[11][12][13] Ilmuwan lain berpendapat bahwa tiga domain muncul secara bersamaan, dari sekumpulan sel-sel yang bervariasi yang membentuk satu kolam gen.[14] Kontroversi ini diringkas di tahun 2005:[15]
Belum ada konsensus di antara para ahli biologi mengenai posisi eukariota dalam skema evolusi. Pendapat terkini mengenai evolusi eukariota meliputi: 1) eukariota muncul pertama kali dalam evolusi dan prokariota berevolusi dari mereka, 2) eukariota muncul bersamaan dengan eubacteria dan archeabacteria sehingga nenek moyang eukariota sejajar dengan prokariota, 3) eukariota muncul melalui kejadian simbiotik, yaitu asal mula endosimbiotik dari inti sel, 4) eukariota muncul tanpa endosimbiosis, 5) eukariota muncul melalui kejadian simbiotik, yaitu asal mula endosimbiotik yang bersamaan dari flagela dan inti sel.
Fosil tertua prokariota ditemukan sekitar 3.5 milyar tahun yang lalu, yaitu sekitar 1 milyar tahun setelah pembentukan kerak bumi. Bahkan hari ini, prokariota mungkin adalah bentuk kehidupan yang paling berhasil dan banyak. Eukariota muncul dalam catatan fosil beberapa masa kemudian, dan mungkin telah terbentuk dari endosimbiosis dari beberapa nenek moyang prokariota. Fosil eukariota tertua berumur sekitar 1.7 milyar tahun. Akan tetapi, beberapa bukti genetik mengarah pada kesimpulan bahwa eukariota muncul 3 milyar tahun yang lalu.[16]
Bumi adalah satu-satunya tempat ditemukannya kehidupan, tapi beberapa ilmuwan berpendapat bahwa ada bukti kehidupan/fosil prokariota di Mars;[17][18] tapi pendapat ini masih menjadi skeptisisme dan debat yang dipertimbangkan.[19][20]
Prokariota telah berdiversifikasi besar-besaran dalam waktu lama. Metabolisme prokariota jauh lebih bervariasi daripada eukariota, sehingga tercipta bermacam-macam tipe prokariota. Misalnya, di samping memakai fotosintesis atau senyawa organik sebagai energi, seperti halnya eukariota, prokariota mendapat energi dari senyawa anorganik seperti [[H2S]], sehingga membuat prokariota bisa bertahan di lingkungan yang sedingin permukaan salju Antartika, dan sepanas lubang hidrothermal dasar laut dan sumber air panas.
[sunting] Baca juga
* Archaea dan Bacteria, dua taksa prokariota
* Monera, kingdom dari sistem klasifikasi kuno yang meliputi prokariota
* Struktur sel bakteri
* Virus
* Prion
[sunting] References
1. ^ Kaiser D (October 2003). "Coupling cell movement to multicellular development in myxobacteria". Nat. Rev. Microbiol. 1 (1): 45–54. DOI:10.1038/nrmicro733.
2. ^ a b c d Campbell, N. "Biology:Concepts & Connections". Pearson Education. San Francisco: 2003.
3. ^ Woese CR (March 1994). "There must be a prokaryote somewhere: microbiology's search for itself
Biomolekul
Prokariota
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Struktur sel dari sebuah bakteri, yang merupakan salah satu dari dua domain prokariota.
Prokariota adalah makhluk hidup yang tidak punya inti sel (= karyon), atau organela dalam membran sel, sedangkan eukariota punya inti sel. Semua prokariota adalah bersel satu, kecuali myxobacteria yang sempat bersel banyak di salah satu tahap siklus hidup biologinya.[1] Kata prokaryota’' berasal dari Yunani πρό- (pro-) "sebelum" + καρυόν (karyon) "kacang atau biji".[2]
Prokaryota terbagi menjadi dua domain: Bakteri dan Archaea. Archaea baru diakui sebagai domain sejak 1990. Archaea pada awalnya diperkirakan hanya hidup di kondisi yang tidak nyaman, seperti dalam suhu, pH, dan radiasi yang ekstrim, tapi kemudian Archaea ditemukan juga di berbagai macam habitat.
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Prokariota vs Eukariota
* 2 Reproduksi
* 3 Struktur
* 4 Morfologi Sel
* 5 Habitat
* 6 Evolusi prokariota
* 7 Baca juga
* 8 References
[sunting] Prokariota vs Eukariota
Eukariota punya inti sel yang mengandung DNA, sedangkan prokariotik tidak punya inti sel dan materi genetiknya tidak berada dalam membran. Karena terlalu besarnya perbedaan struktur dan genetik dari keduanya, pada tahun 1977 Carl Woese memecah prokariota menjadi Bakteri dan Archaea (sebelumnya Eubacteria dan Archaebacteria), dengan mengusulkan sistem tiga-domain yang terdiri dari Eukariota (atau "Eukarya"), Bacteria, dan Archaea, yang merevisi sistem dua empire.[3]
Genom dari prokariota berada dalam suatu kompleks DNA/protein dalam sitosol, namanya nucleoid, yang tidak punya membran nukleus.[4] Prokariota pada umumnya tidak punya kompartemen membran sel seperti mitokondria dan kloroplas sehingga fosforilasi oksidatif dan fotosintesis terjadi di sepanjang membran plasma.[5] Tapi prokariota punya struktur internal, seperti sitoskeleton,[6][7] dan khusus bakteri ordo Planctomycetes punya membran di sekitar nucleoid dan mempunyai organel membran sel.[8]
Prokariota juga hanya mengandung satu lingkaran DNA kromosomal yang stabil, tersimpan dalam nucleoid, sedangkan DNA dalam eukariota ditemukan dalam kromosom yang tertutup rapat dan terorganisasi. Meskipun beberapa eukariota memiliki struktur DNA satelit bernama plasmid, biasanya plasmid identik dengan prokariota, dan banyak gen penting dalam prokariota tersimpan dalam plasmid.[2]
Prokariota memiliki rasio luas permukaan terhadap isi sehingga memiliki taraf metabolik yang lebih tinggi, taraf pertumbuhan yang lebih tinggi dan otomatis durasi perkembangbiakan yang pendek dibanding Eukariota.[2] Di samping itu, Sel prokariota biasanya lebih kecil daripada eukariota.[2].
Kesamaannya, eukariota dan prokariota sama-sama mengandung struktur RNA/protein yang besar, dinamakan ribosom, yang memproduksi protein.
[sunting] Reproduksi
Bakteri dan archaea berkembang biak secara aseksual, yaitu kebanyak secara fisi biner atau tunas. Pertukaran dan rekombinasi genetik bisa terjadi, namun ini merupakan transfer gen horisontal dan bukan replikasi, yaitu melibatkan DNA yang ditransfer antara dua sel, seperti halnya konjugasi bakteri.
[sunting] Struktur
Ukuran prokariota dibandingkan biomolekul dan makhluk hidup lain
Riset terbaru menunjukkan bahwa semua prokariota memiliki sitoskeleton yang lebih primitif daripada sitoskeleton eukariota. Di samping homologi dari aktin dan tubulin (MreB dan FtsZ) komponen dari flagela yang tersusun helix, bernama flagellin, adalah salah satu dari protein sitoskeletal dari bakteri yang paling penting sebagai penyedia latar belakang struktural dari kemotaksis, respons fisiologis sel yang dasar dari bakteri. Paling tidak, beberapa prokariota juga mengandung struktur intrasel, yaitu berupa organela primitif. organela membran (atau membran antar sel) terdapat di beberapa prokariota seperti vakuola dan sistem membran yang dipakai khusus untuk metabolisme, seperti fotosintesis atau kemolithotrofi. Beberapa spesies juga mengandung mikrokompartemen yang disertai protein yang memiliki peran fisiologis tertentu (misal, karboksisom atau vakuola udara).
Sebagian besar prokariota berukuran 1 µm sampai 10 µm, tapi ukurannya bisa beragam mulai 0.2 µm sampai 750 µm (Thiomargarita namibiensis).
Berikut ini struktur sel dari prokariota: flagela, membran sel, dinding sel (kecuali genus Mycoplasma), sitoplasma, ribosom, nucleoid, glikokalix, inklusi
[sunting] Morfologi Sel
Berikut ini 4 bentuk dasar prokariota:[9]
* Coccus - berbentuk sferik
* Bacilli - berbentuk tangkai
* Spirochaete - berbentuk spiral
* Vibrio - berbentuk koma
[sunting] Habitat
Prokariota hidup di hampir semua lingkungan di bumi selama ada airnya. Beberapa archaea dan bakteri tumbuh dengan baik dalam lingkungan yang ekstrim, seperti suhu tinggi (termofilia) atau salinitas tinggi (halofilia). Makhluk hidup seperti ini disebut juga ekstremofilia. Banyak archaea yang berperan sebagai plankton di laut. Prokariota simbiotik hidup di dalam atau pada tubuh makhluk hidup lain, termasuk manusia.
[sunting] Evolusi prokariota
Pohon filogenetik yang menunjukkan diversitas prokariota, dibandingkan eukariota.
Model evolusi dari makhluk hidup pertama adalah prokariota, yang kemudian berevolusi menjadi protobion, lalu eukariota secara umum dikatakan berevolusi dari sini.[10] Akan tetapi, banyak ilmuwan yang mempertanyakan kesimpulan ini, karena menurut mereka spesies prokariota yang hidup saat ini berevolusi dari nenek moyang eukariotik yang lebih kompleks melalui proses simplifikasi.[11][12][13] Ilmuwan lain berpendapat bahwa tiga domain muncul secara bersamaan, dari sekumpulan sel-sel yang bervariasi yang membentuk satu kolam gen.[14] Kontroversi ini diringkas di tahun 2005:[15]
Belum ada konsensus di antara para ahli biologi mengenai posisi eukariota dalam skema evolusi. Pendapat terkini mengenai evolusi eukariota meliputi: 1) eukariota muncul pertama kali dalam evolusi dan prokariota berevolusi dari mereka, 2) eukariota muncul bersamaan dengan eubacteria dan archeabacteria sehingga nenek moyang eukariota sejajar dengan prokariota, 3) eukariota muncul melalui kejadian simbiotik, yaitu asal mula endosimbiotik dari inti sel, 4) eukariota muncul tanpa endosimbiosis, 5) eukariota muncul melalui kejadian simbiotik, yaitu asal mula endosimbiotik yang bersamaan dari flagela dan inti sel.
Fosil tertua prokariota ditemukan sekitar 3.5 milyar tahun yang lalu, yaitu sekitar 1 milyar tahun setelah pembentukan kerak bumi. Bahkan hari ini, prokariota mungkin adalah bentuk kehidupan yang paling berhasil dan banyak. Eukariota muncul dalam catatan fosil beberapa masa kemudian, dan mungkin telah terbentuk dari endosimbiosis dari beberapa nenek moyang prokariota. Fosil eukariota tertua berumur sekitar 1.7 milyar tahun. Akan tetapi, beberapa bukti genetik mengarah pada kesimpulan bahwa eukariota muncul 3 milyar tahun yang lalu.[16]
Bumi adalah satu-satunya tempat ditemukannya kehidupan, tapi beberapa ilmuwan berpendapat bahwa ada bukti kehidupan/fosil prokariota di Mars;[17][18] tapi pendapat ini masih menjadi skeptisisme dan debat yang dipertimbangkan.[19][20]
Prokariota telah berdiversifikasi besar-besaran dalam waktu lama. Metabolisme prokariota jauh lebih bervariasi daripada eukariota, sehingga tercipta bermacam-macam tipe prokariota. Misalnya, di samping memakai fotosintesis atau senyawa organik sebagai energi, seperti halnya eukariota, prokariota mendapat energi dari senyawa anorganik seperti [[H2S]], sehingga membuat prokariota bisa bertahan di lingkungan yang sedingin permukaan salju Antartika, dan sepanas lubang hidrothermal dasar laut dan sumber air panas.
[sunting] Baca juga
* Archaea dan Bacteria, dua taksa prokariota
* Monera, kingdom dari sistem klasifikasi kuno yang meliputi prokariota
* Struktur sel bakteri
* Virus
* Prion
[sunting] References
1. ^ Kaiser D (October 2003). "Coupling cell movement to multicellular development in myxobacteria". Nat. Rev. Microbiol. 1 (1): 45–54. DOI:10.1038/nrmicro733.
2. ^ a b c d Campbell, N. "Biology:Concepts & Connections". Pearson Education. San Francisco: 2003.
3. ^ Woese CR (March 1994). "There must be a prokaryote somewhere: microbiology's search for itself
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Struktur sel dari sebuah bakteri, yang merupakan salah satu dari dua domain prokariota.
Prokariota adalah makhluk hidup yang tidak punya inti sel (= karyon), atau organela dalam membran sel, sedangkan eukariota punya inti sel. Semua prokariota adalah bersel satu, kecuali myxobacteria yang sempat bersel banyak di salah satu tahap siklus hidup biologinya.[1] Kata prokaryota’' berasal dari Yunani πρό- (pro-) "sebelum" + καρυόν (karyon) "kacang atau biji".[2]
Prokaryota terbagi menjadi dua domain: Bakteri dan Archaea. Archaea baru diakui sebagai domain sejak 1990. Archaea pada awalnya diperkirakan hanya hidup di kondisi yang tidak nyaman, seperti dalam suhu, pH, dan radiasi yang ekstrim, tapi kemudian Archaea ditemukan juga di berbagai macam habitat.
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Prokariota vs Eukariota
* 2 Reproduksi
* 3 Struktur
* 4 Morfologi Sel
* 5 Habitat
* 6 Evolusi prokariota
* 7 Baca juga
* 8 References
[sunting] Prokariota vs Eukariota
Eukariota punya inti sel yang mengandung DNA, sedangkan prokariotik tidak punya inti sel dan materi genetiknya tidak berada dalam membran. Karena terlalu besarnya perbedaan struktur dan genetik dari keduanya, pada tahun 1977 Carl Woese memecah prokariota menjadi Bakteri dan Archaea (sebelumnya Eubacteria dan Archaebacteria), dengan mengusulkan sistem tiga-domain yang terdiri dari Eukariota (atau "Eukarya"), Bacteria, dan Archaea, yang merevisi sistem dua empire.[3]
Genom dari prokariota berada dalam suatu kompleks DNA/protein dalam sitosol, namanya nucleoid, yang tidak punya membran nukleus.[4] Prokariota pada umumnya tidak punya kompartemen membran sel seperti mitokondria dan kloroplas sehingga fosforilasi oksidatif dan fotosintesis terjadi di sepanjang membran plasma.[5] Tapi prokariota punya struktur internal, seperti sitoskeleton,[6][7] dan khusus bakteri ordo Planctomycetes punya membran di sekitar nucleoid dan mempunyai organel membran sel.[8]
Prokariota juga hanya mengandung satu lingkaran DNA kromosomal yang stabil, tersimpan dalam nucleoid, sedangkan DNA dalam eukariota ditemukan dalam kromosom yang tertutup rapat dan terorganisasi. Meskipun beberapa eukariota memiliki struktur DNA satelit bernama plasmid, biasanya plasmid identik dengan prokariota, dan banyak gen penting dalam prokariota tersimpan dalam plasmid.[2]
Prokariota memiliki rasio luas permukaan terhadap isi sehingga memiliki taraf metabolik yang lebih tinggi, taraf pertumbuhan yang lebih tinggi dan otomatis durasi perkembangbiakan yang pendek dibanding Eukariota.[2] Di samping itu, Sel prokariota biasanya lebih kecil daripada eukariota.[2].
Kesamaannya, eukariota dan prokariota sama-sama mengandung struktur RNA/protein yang besar, dinamakan ribosom, yang memproduksi protein.
[sunting] Reproduksi
Bakteri dan archaea berkembang biak secara aseksual, yaitu kebanyak secara fisi biner atau tunas. Pertukaran dan rekombinasi genetik bisa terjadi, namun ini merupakan transfer gen horisontal dan bukan replikasi, yaitu melibatkan DNA yang ditransfer antara dua sel, seperti halnya konjugasi bakteri.
[sunting] Struktur
Ukuran prokariota dibandingkan biomolekul dan makhluk hidup lain
Riset terbaru menunjukkan bahwa semua prokariota memiliki sitoskeleton yang lebih primitif daripada sitoskeleton eukariota. Di samping homologi dari aktin dan tubulin (MreB dan FtsZ) komponen dari flagela yang tersusun helix, bernama flagellin, adalah salah satu dari protein sitoskeletal dari bakteri yang paling penting sebagai penyedia latar belakang struktural dari kemotaksis, respons fisiologis sel yang dasar dari bakteri. Paling tidak, beberapa prokariota juga mengandung struktur intrasel, yaitu berupa organela primitif. organela membran (atau membran antar sel) terdapat di beberapa prokariota seperti vakuola dan sistem membran yang dipakai khusus untuk metabolisme, seperti fotosintesis atau kemolithotrofi. Beberapa spesies juga mengandung mikrokompartemen yang disertai protein yang memiliki peran fisiologis tertentu (misal, karboksisom atau vakuola udara).
Sebagian besar prokariota berukuran 1 µm sampai 10 µm, tapi ukurannya bisa beragam mulai 0.2 µm sampai 750 µm (Thiomargarita namibiensis).
Berikut ini struktur sel dari prokariota: flagela, membran sel, dinding sel (kecuali genus Mycoplasma), sitoplasma, ribosom, nucleoid, glikokalix, inklusi
[sunting] Morfologi Sel
Berikut ini 4 bentuk dasar prokariota:[9]
* Coccus - berbentuk sferik
* Bacilli - berbentuk tangkai
* Spirochaete - berbentuk spiral
* Vibrio - berbentuk koma
[sunting] Habitat
Prokariota hidup di hampir semua lingkungan di bumi selama ada airnya. Beberapa archaea dan bakteri tumbuh dengan baik dalam lingkungan yang ekstrim, seperti suhu tinggi (termofilia) atau salinitas tinggi (halofilia). Makhluk hidup seperti ini disebut juga ekstremofilia. Banyak archaea yang berperan sebagai plankton di laut. Prokariota simbiotik hidup di dalam atau pada tubuh makhluk hidup lain, termasuk manusia.
[sunting] Evolusi prokariota
Pohon filogenetik yang menunjukkan diversitas prokariota, dibandingkan eukariota.
Model evolusi dari makhluk hidup pertama adalah prokariota, yang kemudian berevolusi menjadi protobion, lalu eukariota secara umum dikatakan berevolusi dari sini.[10] Akan tetapi, banyak ilmuwan yang mempertanyakan kesimpulan ini, karena menurut mereka spesies prokariota yang hidup saat ini berevolusi dari nenek moyang eukariotik yang lebih kompleks melalui proses simplifikasi.[11][12][13] Ilmuwan lain berpendapat bahwa tiga domain muncul secara bersamaan, dari sekumpulan sel-sel yang bervariasi yang membentuk satu kolam gen.[14] Kontroversi ini diringkas di tahun 2005:[15]
Belum ada konsensus di antara para ahli biologi mengenai posisi eukariota dalam skema evolusi. Pendapat terkini mengenai evolusi eukariota meliputi: 1) eukariota muncul pertama kali dalam evolusi dan prokariota berevolusi dari mereka, 2) eukariota muncul bersamaan dengan eubacteria dan archeabacteria sehingga nenek moyang eukariota sejajar dengan prokariota, 3) eukariota muncul melalui kejadian simbiotik, yaitu asal mula endosimbiotik dari inti sel, 4) eukariota muncul tanpa endosimbiosis, 5) eukariota muncul melalui kejadian simbiotik, yaitu asal mula endosimbiotik yang bersamaan dari flagela dan inti sel.
Fosil tertua prokariota ditemukan sekitar 3.5 milyar tahun yang lalu, yaitu sekitar 1 milyar tahun setelah pembentukan kerak bumi. Bahkan hari ini, prokariota mungkin adalah bentuk kehidupan yang paling berhasil dan banyak. Eukariota muncul dalam catatan fosil beberapa masa kemudian, dan mungkin telah terbentuk dari endosimbiosis dari beberapa nenek moyang prokariota. Fosil eukariota tertua berumur sekitar 1.7 milyar tahun. Akan tetapi, beberapa bukti genetik mengarah pada kesimpulan bahwa eukariota muncul 3 milyar tahun yang lalu.[16]
Bumi adalah satu-satunya tempat ditemukannya kehidupan, tapi beberapa ilmuwan berpendapat bahwa ada bukti kehidupan/fosil prokariota di Mars;[17][18] tapi pendapat ini masih menjadi skeptisisme dan debat yang dipertimbangkan.[19][20]
Prokariota telah berdiversifikasi besar-besaran dalam waktu lama. Metabolisme prokariota jauh lebih bervariasi daripada eukariota, sehingga tercipta bermacam-macam tipe prokariota. Misalnya, di samping memakai fotosintesis atau senyawa organik sebagai energi, seperti halnya eukariota, prokariota mendapat energi dari senyawa anorganik seperti [[H2S]], sehingga membuat prokariota bisa bertahan di lingkungan yang sedingin permukaan salju Antartika, dan sepanas lubang hidrothermal dasar laut dan sumber air panas.
[sunting] Baca juga
* Archaea dan Bacteria, dua taksa prokariota
* Monera, kingdom dari sistem klasifikasi kuno yang meliputi prokariota
* Struktur sel bakteri
* Virus
* Prion
[sunting] References
1. ^ Kaiser D (October 2003). "Coupling cell movement to multicellular development in myxobacteria". Nat. Rev. Microbiol. 1 (1): 45–54. DOI:10.1038/nrmicro733.
2. ^ a b c d Campbell, N. "Biology:Concepts & Connections". Pearson Education. San Francisco: 2003.
3. ^ Woese CR (March 1994). "There must be a prokaryote somewhere: microbiology's search for itself
Biomolekul
Protein
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Segelas susu sapi. Susu sapi merupakan salah satu sumber protein.
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom.[1] Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.[2][3]
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Struktur
* 2 Kekurangan Protein
* 3 Sintese protein
o 3.1 Sumber Protein
o 3.2 Keuntungan Protein
* 4 Methode Pembuktian Protein
* 5 Referensi
[sunting] Struktur
Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH).
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):[4][5]
* struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
* struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
o alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
o beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
o beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
o gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").[4]
* struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
* contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).[6] Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.
[sunting] Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
* Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
* Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7] Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
o hipotonus
o gangguan pertumbuhan
o hati lemak
* Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
[sunting] Sintese protein
Artikel utama: Proteinbiosynthese
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
[sunting] Sumber Protein
* Daging
* Ikan
* Telur
* Susu, dan produk sejenis Quark
* Tumbuhan berbji
* Suku polong-polongan
* Kentang
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.
[sunting] Keuntungan Protein
* Sumber energi
* Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
* Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
* Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
[sunting] Methode Pembuktian Protein
* Tes UV-Absorbsi
* Reaksi Xanthoprotein
* Reaksi Millon
* Reaksi Ninhydrin
* Reaksi Biuret
* Reaksi Bradford
* Tes Protein berdasar Lowry
* Tes BCA-
[sunting] Referensi
1. ^ Ussery D. 1998. Gene Expression & Regulation. http://www.cbs.dtu.dk/staff/dave/DNA_CenDog.html. Diakses pada 5 Mei 2010
2. ^ Jolane Abrams. 2010. DNA, RNA, and Protein: Life at its simplest. http://www.postmodern.com/~jka/rnaworld/nfrna/nf-rnadefed.html. Diakses pada 5 Mei 2010.
3. ^ Crick F. 1970. Central dogma of molecular biology. Nature 227:561-563.
4. ^ a b Paustian T. 2001. Protein Structure. University of Wisconsin-Madison. http://lecturer.ukdw.ac.id/dhira/BacterialStructure/Proteins.html. Diakses pada 5 Mei 2010.
5. ^ (en)Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart (2000). An Introduction to Genetic Analysis (edisi ke-7). W. H. Freeman. hlm. Gene-protein relations. ISBN 0-7167-3520-2. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=iga&part=A1622. Diakses pada 2010-08-15.
6. ^ Pribic R, Stokkum van IH, Chapman D, Haris PI, Bloemendal M. 1993. Protein secondary structure from Fourier transform infrared and/or circular dichroism spectra. Anal Biochem 214(2):366-78.
7. ^ Prasanna HA, Desai BLM, Rao MN. 1971. Detection of early protein-calorie malnutrition (pre-kwashiorkor) in population groups. British J Nutr 26:71-74.
[sembunyikan]
l • b • s
Kimia makanan
Aditif · Air · Asam lemak esensial · Cita rasa · Enzim · Karbohidrat · Lipid · Mineral · Pewarna · Protein · Vitamin
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Protein"
Kategori: Nutrisi
Peralatan pribadi
* Fitur baru
* Masuk log / buat akun
Ruang nama
* Artikel
* Diskusi
Varian
Tampilan
* Baca
* Sunting
* Versi terdahulu
Tindakan
* ↑
Cari
Cari
Navigasi
* Halaman Utama
* Perubahan terbaru
* Peristiwa terkini
* Halaman sembarang
Komunitas
* Warung Kopi
* Portal komunitas
* Bantuan
Wikipedia
* Tentang Wikipedia
* Pancapilar
* Kebijakan
* Menyumbang
Cetak/ekspor
* Buat buku
* Unduh sebagai PDF
* Versi cetak
Kotak peralatan
* Pranala balik
* Perubahan terkait
* Halaman istimewa
* Pranala permanen
* Kutip halaman ini
Bahasa lain
* Afrikaans
* Aragonés
* العربية
* Azərbaycan
* Žemaitėška
* Български
* বাংলা
* Brezhoneg
* Bosanski
* Català
* Česky
* Cymraeg
* Dansk
* Deutsch
* ދިވެހިބަސް
* Ελληνικά
* English
* Esperanto
* Español
* Eesti
* Euskara
* فارسی
* Suomi
* Føroyskt
* Français
* Galego
* Gaelg
* עברית
* हिन्दी
* Hrvatski
* Magyar
* Ido
* Íslenska
* Italiano
* 日本語
* ქართული
* Қазақша
* 한국어
* Latina
* Lëtzebuergesch
* Lumbaart
* Lietuvių
* Latviešu
* Македонски
* മലയാളം
* Монгол
* मराठी
* Bahasa Melayu
* नेपाल भाषा
* Nederlands
* Norsk (nynorsk)
* Norsk (bokmål)
* Novial
* Occitan
* Oromoo
* Kapampangan
* Polski
* پښتو
* Português
* Runa Simi
* Română
* Русский
* Саха тыла
* Sicilianu
* Srpskohrvatski / Српскохрватски
* Simple English
* Slovenčina
* Slovenščina
* Shqip
* Српски / Srpski
* Seeltersk
* Basa Sunda
* Svenska
* Kiswahili
* தமிழ்
* తెలుగు
* ไทย
* Tagalog
* Türkçe
* Українська
* اردو
* Tiếng Việt
* West-Vlams
* Winaray
* Хальмг
* ייִדיש
* 中文
* Bân-lâm-gú
* 粵語
* Halaman ini terakhir diubah pada 15:33, 16 Agustus 2010.
* Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Segelas susu sapi. Susu sapi merupakan salah satu sumber protein.
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom.[1] Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.[2][3]
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Struktur
* 2 Kekurangan Protein
* 3 Sintese protein
o 3.1 Sumber Protein
o 3.2 Keuntungan Protein
* 4 Methode Pembuktian Protein
* 5 Referensi
[sunting] Struktur
Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH).
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):[4][5]
* struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
* struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
o alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
o beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
o beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
o gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").[4]
* struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
* contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).[6] Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.
[sunting] Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
* Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
* Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7] Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
o hipotonus
o gangguan pertumbuhan
o hati lemak
* Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
[sunting] Sintese protein
Artikel utama: Proteinbiosynthese
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
[sunting] Sumber Protein
* Daging
* Ikan
* Telur
* Susu, dan produk sejenis Quark
* Tumbuhan berbji
* Suku polong-polongan
* Kentang
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.
[sunting] Keuntungan Protein
* Sumber energi
* Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
* Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
* Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
[sunting] Methode Pembuktian Protein
* Tes UV-Absorbsi
* Reaksi Xanthoprotein
* Reaksi Millon
* Reaksi Ninhydrin
* Reaksi Biuret
* Reaksi Bradford
* Tes Protein berdasar Lowry
* Tes BCA-
[sunting] Referensi
1. ^ Ussery D. 1998. Gene Expression & Regulation. http://www.cbs.dtu.dk/staff/dave/DNA_CenDog.html. Diakses pada 5 Mei 2010
2. ^ Jolane Abrams. 2010. DNA, RNA, and Protein: Life at its simplest. http://www.postmodern.com/~jka/rnaworld/nfrna/nf-rnadefed.html. Diakses pada 5 Mei 2010.
3. ^ Crick F. 1970. Central dogma of molecular biology. Nature 227:561-563.
4. ^ a b Paustian T. 2001. Protein Structure. University of Wisconsin-Madison. http://lecturer.ukdw.ac.id/dhira/BacterialStructure/Proteins.html. Diakses pada 5 Mei 2010.
5. ^ (en)Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart (2000). An Introduction to Genetic Analysis (edisi ke-7). W. H. Freeman. hlm. Gene-protein relations. ISBN 0-7167-3520-2. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=iga&part=A1622. Diakses pada 2010-08-15.
6. ^ Pribic R, Stokkum van IH, Chapman D, Haris PI, Bloemendal M. 1993. Protein secondary structure from Fourier transform infrared and/or circular dichroism spectra. Anal Biochem 214(2):366-78.
7. ^ Prasanna HA, Desai BLM, Rao MN. 1971. Detection of early protein-calorie malnutrition (pre-kwashiorkor) in population groups. British J Nutr 26:71-74.
[sembunyikan]
l • b • s
Kimia makanan
Aditif · Air · Asam lemak esensial · Cita rasa · Enzim · Karbohidrat · Lipid · Mineral · Pewarna · Protein · Vitamin
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Protein"
Kategori: Nutrisi
Peralatan pribadi
* Fitur baru
* Masuk log / buat akun
Ruang nama
* Artikel
* Diskusi
Varian
Tampilan
* Baca
* Sunting
* Versi terdahulu
Tindakan
* ↑
Cari
Cari
Navigasi
* Halaman Utama
* Perubahan terbaru
* Peristiwa terkini
* Halaman sembarang
Komunitas
* Warung Kopi
* Portal komunitas
* Bantuan
Wikipedia
* Tentang Wikipedia
* Pancapilar
* Kebijakan
* Menyumbang
Cetak/ekspor
* Buat buku
* Unduh sebagai PDF
* Versi cetak
Kotak peralatan
* Pranala balik
* Perubahan terkait
* Halaman istimewa
* Pranala permanen
* Kutip halaman ini
Bahasa lain
* Afrikaans
* Aragonés
* العربية
* Azərbaycan
* Žemaitėška
* Български
* বাংলা
* Brezhoneg
* Bosanski
* Català
* Česky
* Cymraeg
* Dansk
* Deutsch
* ދިވެހިބަސް
* Ελληνικά
* English
* Esperanto
* Español
* Eesti
* Euskara
* فارسی
* Suomi
* Føroyskt
* Français
* Galego
* Gaelg
* עברית
* हिन्दी
* Hrvatski
* Magyar
* Ido
* Íslenska
* Italiano
* 日本語
* ქართული
* Қазақша
* 한국어
* Latina
* Lëtzebuergesch
* Lumbaart
* Lietuvių
* Latviešu
* Македонски
* മലയാളം
* Монгол
* मराठी
* Bahasa Melayu
* नेपाल भाषा
* Nederlands
* Norsk (nynorsk)
* Norsk (bokmål)
* Novial
* Occitan
* Oromoo
* Kapampangan
* Polski
* پښتو
* Português
* Runa Simi
* Română
* Русский
* Саха тыла
* Sicilianu
* Srpskohrvatski / Српскохрватски
* Simple English
* Slovenčina
* Slovenščina
* Shqip
* Српски / Srpski
* Seeltersk
* Basa Sunda
* Svenska
* Kiswahili
* தமிழ்
* తెలుగు
* ไทย
* Tagalog
* Türkçe
* Українська
* اردو
* Tiếng Việt
* West-Vlams
* Winaray
* Хальмг
* ייִדיש
* 中文
* Bân-lâm-gú
* 粵語
* Halaman ini terakhir diubah pada 15:33, 16 Agustus 2010.
* Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
BIOMOLEKUL
Sebuah tim peneliti dari berbagai disiplin ilmu telah menciptakan suatu teknik ultrasensitif baru untuk menganalisis kelangsungan hidup molekul protein. Teknik ini mungkin dapat mengubah metodologi atas studi biomolekul dan memetakan jalan baru guna efektifitas diagnostik dan pencegahan dini dari penyakit kompleks.
Para peneliti dari Boston University dan Tufts University, baru-baru ini memperagakan teknik spektroskopi inframerah yang dapat langsung mengenali “getaran sidik jari” dari sejumlah kecil protein, alat ini juga dipakai untuk memelihara organisme hidup.
Teknik baru ini memanfaatkan nanoteknologi untuk mengatasi beberapa keterbatasan dari teknik konvensional saat ini yang digunakan untuk mempelajari biomolekul. “Hal ini memungkinkan identifikasi protein dengan langsung menganalisa indikasi getaran sidik jari,” kata ketua tim Hatice Altug, asisten profesor teknik di Boston University. “Ini bisa mengarah pada peralatan baru untuk mempelajari biomolekul.”
Metode pengajaran tentang bio-molekul terdahulu pada umumnya menggunakan spektroskopi fluoresens, di mana biomolekul diberi label fluoresens yang sangat terang guna melacak seberapa efisien mereka berinteraksi satu dengan lainnya. Memahami interaksi adalah penting bagi penelitian pengobatan medis.
Spektroskopi fluoresens cukup peka pada molekul tingkat tunggal. Namun, label tadi bisa saja lebih besar dari biomolekul itu sendiri dan ini akan mengganggu interaksi antar biomolekul.
“Saat ini ada kebutuhan untuk mengembangkan teknologi biodeteksi tanpa label,” jelas Altug. “Spektroskopi inframerah adalah salah satu metode bebas label, karena jika Anda melihat dengan menggunakan frekuensi inframerah, Anda bisa langsung melihat biomolekul meski tanpa ditandai.”
Molekul terdiri dari atom-atom yang saling terikat satu sama lain oleh per (pegas). Tergantung pada massa atom, seberapa kaku per ini, atau bagaimana per dari atom itu tersusun, molekul berputar dan bergetar pada frekuensi tertentu, mirip dengan senar gitar yang bergetar pada frekuensi tertentu tergantung dari panjangnya tali. Frekuensi resonansi ini berupa molekul spesifik, dan mereka sebagian besar terjadi pada rentang frekuensi inframerah dari spektrum elektromagnetik.
Kepekaan Spektroskopi Inframerah sebelumnya dinilai terlalu amat rendah untuk mendeteksi getaran ini, khususnya dari sejumlah kecil sampel. Metode baru yang ditunjukkan oleh seorang mahasiswa pascasarjana Altug, Ronen Adato bersama rekannya seorang doktor, Ahmet Ali Yanik yang menggabungkan kekuatan nanoteknologi dan Nanofotonik dan berhasil mengatasi masalah-masalah yang mencegah penggunaan masa lalu atas spektroskopi inframerah.
“Kami menggunakan susunan nanopartikel kecil logam emas sebagai nanoantenna plasma efisien untuk lebih memperkuat kemampuan mendeteksi frekuensi molekul bawaan,” kata Yanik. Dengan teknik mereka, tim memperoleh indikasi getaran dari hampir 145 protein sutra yang ditempatkan di ujung setiap nanoantenna.
“Teknik kami memberikan para peneliti kemampuan untuk meningkatkan indikasi getaran bawaan lebih dari 100.000 kali,” kata Altug. “Hal ini memungkinkan kita untuk mempelajari struktur molekul dan fungsi biologis yang sangat kecil jumlah molekulnya.”
Altug mengantisipasi bahwa alat-alat baru ini suatu hari nanti akan membantu para peneliti merancang obat-obatan, meminimalkan komplikasi akan penyakit mematikan seperti kanker dan Alzheimer. “Kemajuan ini secara fundamental adalah penting untuk bidang biokimia,” katanya.
“Metode plasma kami ini cukup umum dan juga dapat diterapkan untuk meningkatkan intensitas inframerah terhadap molekul lain selain protein,” kata Altug. “Makanya disediakan suatu alat tertentu yang dapat membantu memperkuat daya rangsang kimia yang mendapat perhatian khusus dari pertahanan nasional.”
Jason Amsden, Fiorenzo G. Omenetto, dan David L. Kaplan dari Universitas Tufts juga turut bekerja sama dalam penelitian ini. (National Science Foundation/mya)
Tambahkan komentar
JComments
Bagikan halaman ini ke :
| |
DENGARKAN: LIVE STREAMING RADIO ERABARU FM
Cari Artikel di Era Baru :
Ingin berita terkini EB muncul di Beranda Anda?
Ayo, gabung bersama ribuan penggemar lainnya!
* UPDATE TERKINI ...
* TERFAVORIT MINGGU INI ...
* Selamat Ulang Tahun Mama
* Polisi Bantah GAM Terlibat Perampokan Bank
* Taxux Sumatrana Mengandung Taxol untuk Kanker
* Drama Penyanderaan Bus Wisata di Filipina Berakhir
* India Berikan Bantuan 5 Juta Dollar kepada Pakistan
* NASA Jajaki Pendaratan pada Asteroid
* Bayi China Alami Gejala Pubertas Dini
* Masih Hidup Setelah 17 Hari Terkubur
* Cahaya Budha di Pegunungan Tiongkok
* Kisah Nyata Hancurnya Sebuah Keluarga
* Gambar Kehidupan dengan Pensil
* Falun Dafa Tiga Negara Kumandangkan Indonesia Raya
* Singapura Jajah Indonesia
* Makanan Awet Muda
* Fungsi Protein dalam Penurunan Berat Badan
* Mimpi Siang Bolong
© 2003 - 2010 ERABARU NEWS
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini harus mencantumkan Erabaru.Net sebagai sumber berita.
Home | Ketentuan Penggunaan | Disclaimer | Contact Us
Link lain : Internasional | China | Korea | Jepang | Jerman | Rusia | Swedia | Hebrew | Rumania | Bulgaria | Slovakia | Ukraina
Untuk tampilan terbaik gunakan Mozilla Firefox sebagai browser Anda
Para peneliti dari Boston University dan Tufts University, baru-baru ini memperagakan teknik spektroskopi inframerah yang dapat langsung mengenali “getaran sidik jari” dari sejumlah kecil protein, alat ini juga dipakai untuk memelihara organisme hidup.
Teknik baru ini memanfaatkan nanoteknologi untuk mengatasi beberapa keterbatasan dari teknik konvensional saat ini yang digunakan untuk mempelajari biomolekul. “Hal ini memungkinkan identifikasi protein dengan langsung menganalisa indikasi getaran sidik jari,” kata ketua tim Hatice Altug, asisten profesor teknik di Boston University. “Ini bisa mengarah pada peralatan baru untuk mempelajari biomolekul.”
Metode pengajaran tentang bio-molekul terdahulu pada umumnya menggunakan spektroskopi fluoresens, di mana biomolekul diberi label fluoresens yang sangat terang guna melacak seberapa efisien mereka berinteraksi satu dengan lainnya. Memahami interaksi adalah penting bagi penelitian pengobatan medis.
Spektroskopi fluoresens cukup peka pada molekul tingkat tunggal. Namun, label tadi bisa saja lebih besar dari biomolekul itu sendiri dan ini akan mengganggu interaksi antar biomolekul.
“Saat ini ada kebutuhan untuk mengembangkan teknologi biodeteksi tanpa label,” jelas Altug. “Spektroskopi inframerah adalah salah satu metode bebas label, karena jika Anda melihat dengan menggunakan frekuensi inframerah, Anda bisa langsung melihat biomolekul meski tanpa ditandai.”
Molekul terdiri dari atom-atom yang saling terikat satu sama lain oleh per (pegas). Tergantung pada massa atom, seberapa kaku per ini, atau bagaimana per dari atom itu tersusun, molekul berputar dan bergetar pada frekuensi tertentu, mirip dengan senar gitar yang bergetar pada frekuensi tertentu tergantung dari panjangnya tali. Frekuensi resonansi ini berupa molekul spesifik, dan mereka sebagian besar terjadi pada rentang frekuensi inframerah dari spektrum elektromagnetik.
Kepekaan Spektroskopi Inframerah sebelumnya dinilai terlalu amat rendah untuk mendeteksi getaran ini, khususnya dari sejumlah kecil sampel. Metode baru yang ditunjukkan oleh seorang mahasiswa pascasarjana Altug, Ronen Adato bersama rekannya seorang doktor, Ahmet Ali Yanik yang menggabungkan kekuatan nanoteknologi dan Nanofotonik dan berhasil mengatasi masalah-masalah yang mencegah penggunaan masa lalu atas spektroskopi inframerah.
“Kami menggunakan susunan nanopartikel kecil logam emas sebagai nanoantenna plasma efisien untuk lebih memperkuat kemampuan mendeteksi frekuensi molekul bawaan,” kata Yanik. Dengan teknik mereka, tim memperoleh indikasi getaran dari hampir 145 protein sutra yang ditempatkan di ujung setiap nanoantenna.
“Teknik kami memberikan para peneliti kemampuan untuk meningkatkan indikasi getaran bawaan lebih dari 100.000 kali,” kata Altug. “Hal ini memungkinkan kita untuk mempelajari struktur molekul dan fungsi biologis yang sangat kecil jumlah molekulnya.”
Altug mengantisipasi bahwa alat-alat baru ini suatu hari nanti akan membantu para peneliti merancang obat-obatan, meminimalkan komplikasi akan penyakit mematikan seperti kanker dan Alzheimer. “Kemajuan ini secara fundamental adalah penting untuk bidang biokimia,” katanya.
“Metode plasma kami ini cukup umum dan juga dapat diterapkan untuk meningkatkan intensitas inframerah terhadap molekul lain selain protein,” kata Altug. “Makanya disediakan suatu alat tertentu yang dapat membantu memperkuat daya rangsang kimia yang mendapat perhatian khusus dari pertahanan nasional.”
Jason Amsden, Fiorenzo G. Omenetto, dan David L. Kaplan dari Universitas Tufts juga turut bekerja sama dalam penelitian ini. (National Science Foundation/mya)
Tambahkan komentar
JComments
Bagikan halaman ini ke :
| |
DENGARKAN: LIVE STREAMING RADIO ERABARU FM
Cari Artikel di Era Baru :
Ingin berita terkini EB muncul di Beranda Anda?
Ayo, gabung bersama ribuan penggemar lainnya!
* UPDATE TERKINI ...
* TERFAVORIT MINGGU INI ...
* Selamat Ulang Tahun Mama
* Polisi Bantah GAM Terlibat Perampokan Bank
* Taxux Sumatrana Mengandung Taxol untuk Kanker
* Drama Penyanderaan Bus Wisata di Filipina Berakhir
* India Berikan Bantuan 5 Juta Dollar kepada Pakistan
* NASA Jajaki Pendaratan pada Asteroid
* Bayi China Alami Gejala Pubertas Dini
* Masih Hidup Setelah 17 Hari Terkubur
* Cahaya Budha di Pegunungan Tiongkok
* Kisah Nyata Hancurnya Sebuah Keluarga
* Gambar Kehidupan dengan Pensil
* Falun Dafa Tiga Negara Kumandangkan Indonesia Raya
* Singapura Jajah Indonesia
* Makanan Awet Muda
* Fungsi Protein dalam Penurunan Berat Badan
* Mimpi Siang Bolong
© 2003 - 2010 ERABARU NEWS
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini harus mencantumkan Erabaru.Net sebagai sumber berita.
Home | Ketentuan Penggunaan | Disclaimer | Contact Us
Link lain : Internasional | China | Korea | Jepang | Jerman | Rusia | Swedia | Hebrew | Rumania | Bulgaria | Slovakia | Ukraina
Untuk tampilan terbaik gunakan Mozilla Firefox sebagai browser Anda
BIOMOLEKUL
Kamis, 08 April 2010
BIOMOLEKUL
SEJARAH BIOKIMIA, SEL DAN BIOMELOKUL
1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Deskripsi Singkat
Bab ini akan mengemukakan sejarah biokimia yang meliputi perkembangan biokimia, peranan dan manfaat biokimia , struktur sel dengan fungsi dan peranan organela-organelanya, senyawa biomolekul yang merupakan konstituen utama pada mahluk hidup.
1.1.2 Relevansi
Pembahasan bab ini sangat berhubungan dengan bab-bab selanjutnya dalam mempelajari mata kuliah biokimia. Pengetahuan mahasiswa tentang biokimia sebagai satu disiplin ilmu, sejarah dan perkembangannya, struktur sel dan komponennya serta senyawa biomolekul penyusun mahluk hidup yang menjadi konsep dasar pemahaman mahasiswa terhadap proses reaksi kimia yang berlangsung pada sel hidup dan keterkaitannya dengan bidang lain seperti biologi, kimia organik, bahkan biomolekuler.
1.1.3 Tujuan
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengetahui sejarah biokimia sebagai suatu disiplin ilmu.
2. Memahami perkembangan biokimia serta faktor-faktor yang menunjang perkembangan tersebut.
3. Mengetahui manfaat biokimia bagi peningkatan kesejatraan masyarakat.
4. Menjelaskan tentang sel, fungsi dan komponen (organela) sel mahluk hidup
5. Menerangkan komposisi senyawa biomolekul dalam sel mahluk hidup.
1.2 PENYAJIAN
1.2.1 Uraian dan Contoh
1.2.1.1 Sejarah Biokimia
Biokimia berasal dari kata Yunani bios “ kehidupan” dan chemis “ kimia” yang sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau dapat juga diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia atau interaksi molekul dalam sel hidup.
Istilah biokimia telah dikemukakan oleh Karl Neuberg (1903) ahli kimia Jerman dan sekitar pertengahan abad XVIII Karl Wilhelm Scheele ahli kimia swedia telah melakukan penelitian mengenai susunan kimia jaringan pada tumbuhan dan hewan. Selain itu ia juga telah dapat mengisolasi asam oksalat, asam laktat, asam sitrat serta beberapa ester dan kasein dari bahan alam.
Biokimia memperoleh bentuk yang nyata sebagai suatu bidang studi pada awal Abad XIX, oleh Friedrich Wohler. Sebelum itu orang percaya bahwa organisme hidup itu terdiri atas zat-zat yang mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan zat yang terdapat pada benda-benda mati, misalnya logam atau batu-batuan. Pada tahun 1828 Wohler menunjukkan bahwa urea, suatu senyawa yang terdapat dalam urine, ternyata dapat dibuat dalam laboratorium dengan jalan memanaskan alkali sianat dengan garam amonium. Mula-mula ia memang mengharapkan akan terjadi garam amonium sianat, tetapi akhirnya ia memperoleh urea.
Meskipun telah ditunjukkan atau dibuktikan bahwa suatu senyawa yang berasal dari dalam tubuh manusia atau organisme hidup dapat juga dibuat dalam laboratorium dari zat-zat yang berasal dari benda mati, namun masih ada orang yang percaya bahwa suatu senyawa dalam organisme hidup tentulah terbentuk dalam sel hidup melalui suatu proses yang melibatkan "kekuatan hidup". Pendapat demikian ini kemudian dapat dihilangkan oleh adanya penemuan dua bersaudara Eduard dan Hans Buchner. Mereka menyatakan bahwa ekstrak dari sel-sel ragi yang telah dirusak atau telah mati, tetap dapat menyebabkan terjadinya proses peragian atau fermentasi gula menjadi alkohol. Penemuan mereka merupakan pembuka kemungkinan dilakukannya analisis reaksi-reaksi biokimia dan proses-proses biokimia dengan alat-alat laboratorium (in vitro) dan bukan dalam sel hidup (in vivo). Selanjutnya metabolisme yang terjadi dalam sel dapat pula dilakukan dalam laboratorium, termasuk reaksi-reaksi yang menggunakan enzim, yaitu biokatalis yang mempercepat berlangsungnya reaksi biokimia tersebut.
Pada tahun 1926 J.B. Sumner membuktikan bahwa urease, yakni enzim yang diperoleh dari biji kara pedang (jack beans) dapat dikristalkan seperti juga senyawa organik lainnya. Hal ini makin memperkuat kenyataan bahwa enzim dengan struktur kompleksnya, dapat dipelajari dan diteliti dengan menggunakan metode-metode kimia yang ada.
1.2.1.2 Perkembangan Biokimia
Sejalan dengan perkembangan biokimia, para ahli biologi sel memberikan sumbangannya dalam bidang struktur sel. Diawali oleh Robert Hooke pada Abad XVII telah melakukan observasi terhadap sel-sel, maka perbaikan atas teknik observasi dengan menggunakan mikroskop telah dapat meningkatkan pemahaman atas struktur yang kompleks.
Pengembangan mikroskop elektron pada pertengahan Abad telah mengakibatkan pemahaman yang lebih rinci atas struktur sel terutama organel-organel yang terdapat dalam sel seperti mitokondria, kloroplas dan lain-lain serta fungsi organel-organel tersebut dalam proses biokimia yang berlangsung dalam sel. Hal ini sangat menunjang perkembangan biokimia, baik pemahaman atas struktur senyawa-senyawa biokimia, maupun identifikasi reaksi metabolisme dalam sel. Meskipun demikian masih banyak proses kimia kehidupan yang belum dapat dijelaskan. Perkembangan biokimia juga tidak terlepas dari perkembangan yang terjadi pada bidang pengetahuan genetika. Gagasan tentang adanya gen, yakni unit pembawa sifat-sifat yang diturunkan oleh individu, timbul dari Gregor Mendel pada pertengahan Abad XIX dan kemudian menjelang Abad XX diketahui bahwa gen tersebut terdapat pada kromosom. Namun hingga pertengahan Abad XX, belum ada seorangpun yang dapat mengisolasi gen serta mengetahui struktur kimianya. Telah diketahui bahwa kromosom itu terdiri dari protein dan asam nukleat. Struktur kimia dari protein dan asam nukleat belum diketahui meskipun pada tahun 1869 asam nukleat telah diisolasi Friedrich Miescher. Pada awal Abad XX kebanyakan ahli biokimia berpendapat bahwa hanya protein dengan struktrur yang kompleks yang membawa informasi genetika, sedangkan asam nukleat dipandang sebagai senyawa yang sederhana dalam sel.
Baru pada pertengahan Abad XX ini terbukti bahwa asam deoksiribonukleat (DNA) adalah senyawa pembawa informasi genetika. James Watson dan Francis Crick (1953) menjelaskan tentang struktur DNA yang berbentuk heliks ganda. Dengan struktur DNA demikian dapat dijelaskan bagaimana informasi genetika dapat dilangsungkan, sehingga makin bertambahlah pengetahuan tentang proses-proses yang terjadi dalam sel hidup. Hal ini jelas merupakan sumbangan bagi kemajuan dalam bidang biokimia.
Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam Abad XX ini biokimia mengalami perkembangan yang pesat. Penelitian dalam masalah gizi telah menimbulkan penemuan tentang vitamin yang dapat mencegah seseorang terkena penyakit tertentu. Dengan majunya pengetahuan tentang struktur dan sifat protein, telah diketahui bahwa enzim yang merupakan biokatalis bagi reaksi yang terjadi dalam tubuh adalah suatu protein. Di samping itu kemajuan atau perkembangan metode analisis kromatografi, penemuan hasil antara dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, penemuan struktur primer, sekunder, tersier dan kuarterner protein serta struktur DNA dan RNA mempunyai arti yang sangat penting dalam perkembangan biokimia. Selain itu perkembangan biokimia juga dapat terlihat dari banyaknya publikasi baik berupa buku, majalah atau disertasi yang memuat hasil-hasil penelitian dalam berbagai bidang biokimia serta penerapannya.
1.2.1.3 Manfaat Biokimia
Penerapan biokimia banyak terdapat dalam bidang pertanian dan kedokteran. Sebagai contoh biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan masalah gizi, penyakit-penyakit akibat dari kurang gizi terutama pada anak-anak. Biokimia juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap metabolisme. Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tidak dapat membentuk dinding sel.
Penggunaan pestisida di bidang pertanian telah kita kenal lama. Pada umumnya pestisida bekerja dengan jalan menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organisme tertentu. Dalam hal ini biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja pestisida tersebut sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya dan dengan demikian dapat dicegah dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat ditimbulkannya. Jadi biokimia juga merupakan komponen penting dalam pengetahuan tentang lingkungan hidup. Peningkatan kualitas produk dalam bidang pertanian dan peternakan, telah dapat diwujudkan dengan menerapkan hasil-hasil penelitian dalam bidang genetika. Rekayasa genetika saat ini telah dilaksanakan dan memberikan hasil yang menggembirakan.
Dengan mempelajari biokimia kita mengetahui tentang reaksi-reaksi kimia penting yang terjadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami proses-proses yang terjadi dalam tubuh. Dengan demikian diharapkan kita akan mampu menghindari hal-hal dari luar yang akan mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh, misalnya kita akan dapat mengatur makanan yang akan kita makan sehingga kita memperoleh manfaat dari makanan secara optimal. Contoh lain kita akan mampu menghindari dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang membahayakan kesehatan.
Manfaat mempelajari biokimia tersebut dapat kita berikan kepada orang lain, masyarakat atau kepada anak didik apabila kita bekerja sebagai guru. Bagi guru sangat diperlukan adanya suatu wawasan yang luas. Misalnya dalam mengajarkan ilmu kimia, maka pengetahuan kita tentang biokimia akan sangat membantu dalam memberikan contoh-contoh yang dapat menarik perhatian para anak didik. Wawasan yang luas tentang masalah lingkungan hidup tentu akan meningkatkan gairah dalam proses belajar-mengajar dan hal ini akan membantu upaya kita dalam menjaga kelestarian lingkungan yang sehat.
1.2.1.4 S E L
Kebanyakan reaksi kimia di dalam tubuh terjadi dalam sel. Sel merupakan bagian terkecil dari mahluk hidup yang dapat melakukan aktivitas biologis. Sel menyusun berbagai jaringan seperti epitel, jaringan ikat, otot, jaringan saraf, dan lain-lain dengan fungsi yang berbeda-beda. Fungsi umum sel adalah mengambil bahan makanan, mengoksidasi bahan bakar, mengeluarkan bahan-bahan yang tidak dapat diolah lagi, dan sel mampu tumbuh dan berkembang biak. Sel juga secara terus menerus membuat senyawa baru, melakukan transpor senyawa, dan menghasilkan panas.
Sel terdiri atas sel eukariotik ( Greek, Eu = sebenarnya atau baik ; karyon = inti.) sekarang nukleus dan sel prokariotik ( Greek, pro = sebelum ). Sel prokariotik memiliki struktur sel yang sederhana. Meskipun demikian sel-sel prokariotik secara biokimia cukup canggih dan beragam. Semua tahapan proses metabolisme utama dijumpai pada jenis sel ini. Umumnya sel ini memiliki perangkat biokimia untuk reproduksi sendiri, untuk mengambil dan memanfaatkan energi dan bahan-bahan disekelilingnya. Sementra sel eukariotik mempunyai ukuran yang lebih besar dan memiliki struktur yang rumit tetapi teratur dengan fungsi khusus. Secara ringkas perbedaan organel sel antara sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dilihat pada tabel 1.1.
Gambar 1.1 Struktur Sel Hewan
Contoh mahluk hidup dengan sel eukariot adalah protista, jamur, tumbuhan, hewan, dan manusia. Organisme sel prokariot adalah bakteri, sianobakteri, ganggang dll.
Tabel 1.1 Perbedaan Umum Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
No
Perbedaan
Prokariotik
Eukariotik
1.
2.
3
4
5
6
7
Ukuran sel
Jumlah sel
Metabolisme
Organela
Tempat DNA
Struktur DNA
Sintesis RNA dan Protein
1 – 10 um
bersel tunggal
Anaerobik atau aerobik.
Sedikit atau tidak ada
Dalam sitoplasma
Melingkar
Pada tempat yang sama
10 – 100 um
Bersel banyak
Aerobik
Inti,mitokondria, kloroplas, jaringan endoplasma, dll
Terdapat dalam inti dan mitokondria
Lurus dan panjang sekali, mengandung bagian - bagian bukan pembawa informasi.
RNA disintesis dan diproses dalam inti; protein disintesis dalam sitoplasma.
Sel eukariot dan sel prokariot dapat dikolompokkan lagi menurut cara mengkonsumsi energi, yaitu sel ototrofik atau “ pemberi makan sendiri” dan sel heterotrofik atau “memakan yang lain “. Semua sel fotosintetik adalah sel ototrofik. Golongan ototrofik lain adalah prokariot fotosintetik seperti bakteri fotosintetik dan alga biru-hijau. Serta eukariot fotosintetik seperti sel tumbuhan dan alga yang mengandung kloroplas. Sedangkan golongan sel heterotropik adalah heterotrofik prokariot seperti bakteri nonfotosintetik dan
heterotrofik eukariot seperti sel hewan dsb. Organel sel mahluk hidup mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Namun terkoordinasi dalam satu sistem yang teratur dan terkendali. Fungsi berbagai organela sel tersebut diringkas dalam tabel 1.2.
1.2.1.5 Komposisi Biomolekul
Mahluk hidup mempunyai komposisi kimia berlainan dengan benda mati. Tidak semua unsur yang terdapat di alam (lingkungan) merupakan unsur penting bagi mahluk hidup. Penyususn dasar molekul mahluk hidup adalah unsur-unsur sederhana yang terdiri unsur utama : C, H, O, dan N yang ada sekitar 99.4%. Sisanya merupakan mineral dalam bentuk kation dan anion. Kation mahluk hidup adalah Na, K, Ca, Mg, Fe, dan Fe merupakan kation utama. Kation lain adalah Zn, Cu. Dalam bentuk anion dipengaruhi oleh faktor makanan, penyakit, umur dll seperti Cl, HCO3, H2PO4 , PO4, SO4.
Komponen terbesar mahluk hidup ditempati oleh air selebihnya merupakan senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik merupakan kombinasi dari atom-atom sederhana seperti gugus fungsi tertentu : metil (-CH3), hidroksil (-OH), karboksil (-COOH), amino (-NH2) dll serta dengan perantaraan ikatan kimia seperti ester, fosfomonoester dlsb.
Beberapa biomolekul bersifat asimetris. Susunan tetrahedral ikatan tunggal pada atom karbon memberikan sifat penting. Bilamana terdapat empat atom atau gugus yang berbeda, yang berikatan tunggal pada atom karbon suatu molekul organik, atom karbon ini disebut asimetris, karena dapat berbentuk dua isomer yang dinamakan enansiomer yang mempunyai
Tabel 1.2 Fungsi Beberapa Organela Sel Hidup
Organela atau Fraksi
Fungsi Utama
Inti/Nukleus
Mitokondria
Kloroplas
Retikulum endoplasma
Membran sel
Badan Golgi
Lisosom
Ribosom
Peroksisom
Sitoskeleton
Sitosol
Tempat kromososn dan tempat sintesis RNA yang diarahkan DNA (transkripsi) serta biosintesis komponen lain yang terdapat di dalam sel
Tempat oksidasi substrat (fosforilasi oksidatif), siklus asam sitrat, sintesis ATP, tempat awal sintesis urea atau pabrik energi sel eukariot.
Tempat sintesis karbohidrat tumbuhan (fotosintesis) atau pabrik energi pada sel tumbuhan.
Saluran untuk menembus sitoplasma, tempat sintesis berbagai lipida, oksidasi beberapa xenobiotik ( sitokrom P-450)
Berperan dalam proses pengankutan zat makanan dari dan keluar sel serta adhesi dan komunikasi antar sel.
Organela untuk pembuangan, pemisahan jenis-jenis protein intrasel.
Kantung tempat enzim hidrolitik
Tempat sintesis protein (translasi mRNA kedalam protein)
Degradasi asam lemak dan asam amino tertentu, produksi dan degradasi hidrogen peroksida.
Mikrofilamen, mikrotubulus, filamen intramedia.
Enzim-enzim glikolisis, sintesis asam lemak
konfigurasi berbeda didalam ruang. Enansiomer bersifat bayangan cermin yang tidak saling menutupi (tidak identik) terhadap sesamanya. Enasiomer disebut juga isomer optik atau stereoisomer, bersifat identik dalam reaksi-reaksi kimianya tetapi berbeda pada sifat fisiknya seperti kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi sehingga bisa kekanan atau kekiri. Senyawa yang tidak mempunyai atom karbon asimetrik tidak memutar bidang cahaya terpolarisasi. Senyawa yang mempunyai atom karbon yang bisa memutar bidang cahaya terpolarisasi disebut senyawa khiral (bahasa Yunani chiros, artinya tangan). Sehingga atom asimetrik atau pusat senyawa khiral disebut atom khiral atau pusat.
Tabel 1.3 menampilkan komposisi unsur mahluk hidup (manusia) dibandingkan kerak bumi. Unsur terbanyak penyusun mahluk hidup tersebut umumnya mempunyai bilangan atom relatif rendah dan hanya sedikit dengan bilangan tinggi.
Tabel 1.3 Porsentasi Jumlah Total Atom Delapan Unsur Paling Banyak
Dalam kerak Bumi dan Dalam tubuh manusia
Kerak Bumi
Tubuh Manusia
Unsur %
Unsur %
Oksigen 47
Silikon 28
Aluminium 7.9
Besi 4.5
Kalsium 3.5
Natrium 2.5
Kalium 2.5
Magnesium 2.2
Hidrogen 63
Oksigen 25.5
Karbon 9.5
Nitrogen 1.4
Kalsium 0.31
Phosfor 0.22
Klor 0.08
Kalium 0.06
Senyawa makromelokul yang ada pada mahluk hidup terdiri dari karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat. Senyawa ini dijumpai dalam bentuk terstruktur seperti fosfolipid, protein, glikolipid dan lain lain, serta bentuk tidak berstruktur sebagai makanan cadangan, senyawa antara dalam metabolisme. Berikut komposisi kimia molekul dalam sel mahluk hidup.
Tabel 1.4 Komposisi Kimia Molekul Dalam sel Mahluk Hidup
Biomolekul
Persen(%) Berat Total
Dugaan Jumlah Jenis Molekul
Protein
Asam Nukleat
DNA
RNA
Karbohidrat
Lipid
Molekul penyususn dan perantara
15
1
6
3
2
2
3000
1
>3000
5
20
500
Molekul-molekul ini terus menerus bercampur, bereaksi dan berinteraksi satu sama lainnya melalui reaksi-reaksi kimia. Dan hampir semua molekul pembangun mahluk hidup selalu dalam keadaan turnover sebagaimana ciri mahluk hidup yang dapat tumbuh dan berkembang biak karena aktivitas kimia. Tujuan pembelajaran biokimia adalah menguraikan dan menjelaskan semua proses kimia tersebut pada sel hidup dalam pengertian molekul.
1.2.2 Latihan
Setelah saudara mempelajari bab ini cobalah untuk mengerjakan latihan soal-soal berikut:
1. Jelaskan peranan Wohler pada awal timbulnya biokimia
2. Penemuan DNA dan RNA merupakan salah satu tahap perkembangan biokimia yang penting. Jelaskan mengapa demikian.
3. bagaimana pendapat anda tentang manfaat mempelajari biokimia.
4. Jelaskan perbedaan sel eukariotik dan prokariotik.
5. Sebutkan organela-organela sel yang menyusun sel mahluk hidup
6. Sebutkan unsur-unsur kimia penyusun tubuh mahluk hidup.
1.2.3 Petunjuk Jawaban soal-soal latihan
1. Biokimia memperoleh bentuk yang nyata sebagai suatu bidang studi pada awal Abad XIX, dengan dipelopori oleh penelitian yang dilakukan oleh Friedrich Wohler.
2. Pada pertengahan Abad XX terbukti bahwa asam deoksiribonukleat (DNA) adalah senyawa pembawa informasi genetika. Suatu kemajuan ilmiah yang sangat penting dimana James Watson dan Francis Crick (1953) menjelaskan tentang struktur DNA yang berbentuk heliks ganda. Dengan struktur DNA demikian ini dapat dijelaskan bagaimana informasi genetika dapat dilangsungkan sehingga makin bertambahlah pengetahuan tentang proses-proses yang terjadi dalam sel hidup. Hal ini jelas merupakan sumbangan bagi kemajuan dalam bidang biokimia.
3. Dengan mempelajari biokimia kita mengetahui tentang reaksi-reaksi kimia penting yang terjadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami proses-proses yang terjadi dalam tubuh. Dengan demikian diharapkan kita akan mampu menghindari hal-hal dari luar yang akan mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh, misalnya kita akan dapat mengatur makanan yang akan kita makan sehingga kita memperoleh manfaat dari makanan secara optimal. Contoh lain kita akan mampu menghindari dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang membahayakan kesehatan.
4. sel eukariotik adalah sel yang mempunyai inti, sedangkan prokariotik adalah sel tidak berinti contohnya sel bakteri atau amuba. Sel eukaryotik jauh lebih besar dari prokariotik volumenya 1000 sampai 10.000kali lebih besar, dan memiliki organela-organela seperti mitokondria yang berfungsi untuk mengoksidasi bahan bakar sel dan menghasilkan ATP.
5. Lisosom, mitokondria, badan golgi, ribosom, periksosom, nukleus, nukleulus, membran sel, jaringan endoplasma dll.
6. Hidrogen, Karbon, oksigen, nitrogen, kalsium, phosfor, klor, kalium.
1.2.4 Rangkuman
Biokimia berasal dari kata Yunani bios “ kehidupan” dan chemis “ kimia” yang sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau dapat juga diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia atau interaksi molekul dalam sel hidup.
Sejarah perkembangan biokimia demikian pesat dengan ditemukannya struktur sel yang kompleks dengan proses biokimia yang berlangsung didalamnya. Hingga ditemukannya gen yang terdapat pada kromosom, dan diketahui bahwa kromosom terdiri atas protein dan asam nukleat sehingga terbukti bahwa asam nukleat (DNA) adalah senyawa pembawa informasi genetik. Biokimia mengalami perkembangan pesat dengan ditemukannya vitamin yang berhubungan dengan masalah gizi dan penyakit, struktur dan sifat protein hingga perkembangan metode analisis kromatografi, metabolisme antara serta struktur DNA dan RNA yang mempunyai arti penting dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan biomolekuler.
Sel merupakan bagian terkecil dari mahluk hidup yang dapat melakukan aktivitas biologis. Sel menyusun berbagai jaringan seperti epitel, jaringan ikat, otot, jaringan saraf, dan lain-lain dengan fungsi yang berbeda-beda. Fungsi umum sel adalah mengambil bahan makanan, mengoksidasi bahan bakar, mengeluarkan bahan-bahan yang tidak dapat diolah lagi, dan sel mampu tumbuh dan berkembang biak. Sel juga secara terus menerus membuat senyawa baru, melakukan transpor senyawa, dan menghasilkan panas.
Sel terdiri atas sel eukariotik ( Greek, Eu = sebenarnya atau baik ; karyon = inti.) dan sel prokariotik ( Greek, pro = sebelum ). Sel prokariotik memiliki struktur sel yang sederhana.
Mahluk hidup mempunyai komposisi kimia berlainan dengan benda mati. Tidak semua unsur yang terdapat di alam (lingkungan) merupakan unsur penting bagi mahluk hidup. Penyususn dasar molekul mahluk hidup adalah unsur-unsur sederhana yang terdiri unsur utama : C, H, O, dan N yang ada sekitar 99.4%. Sisanya merupakan mineral dalam bentuk kation dan anion. Kation mahluk hidup adalah Na, K, Ca, Mg, Fe, dan Fe merupakan kation utama. Kation lain adalah Zn, Cu. Dalam bentuk anion dipengaruhi oleh faktor makanan, penyakit, umur dll seperti Cl, HCO3, H2PO4 , PO4, SO4.
Senyawa makromolekul yang ada pada mahluk hidup terdiri dari protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat serta molekul penyusun dan perantara dalam berbagai jalur metabolisme dengan sifat dan fungsi yang berbeda-beda.
1.3 PENUTUP
1.3.1 Tes formatif
1. Penemuan DNA dan RNA merupakan salah satu tahap perkembangan biokimia yang penting. Jelaskan mengapa demikian.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metabolit primer dan metabolit sekunder
3. Sebutkan lima biomolekul utama kompleks yang ada pada sel dan jaringan mahluk hidup.
4. Jelaskan fungsi dan peranan masing-masing organela pada sel
5. Sebagian besar sel tidak dapat memanfaatkan panas untuk tujuan melakukan kerja karena;
a. panas bukanlah suatu bentuk energi
b. sel tidak memiliki banyak panas; sel relatif sejuk
c. suhu umumnya adalah seragam diseluruh sel
d. Tidak ada mekanisme dialam yang dapat menggunakan panas untuk melaksanakan kerja.
6. Sel tidak mengkatabolisme karbondioksida karena:
a. Ikatan gandanya terlalu stabil untuk dipecah
b. CO2 memiliki pengikatan elektron yang lebih sedikit daripada senyawa organik lain.
c. Atom karbon telah direduksi sempurna
d. Sebagian besar energi elektron yang tersedia dilepas pada saat CO2 terbentuk.
1.3.2 Umpan Balik
Anda dapat menguasai materi ini dengan baik jika memperhatikan hal-hal berikut:
1. Membuat ringkasan materi pada setiap bab sebelum materi tersebut dibahas dalam diskusi kelas.
2. Aktif dalam diskusi baik kelompok kecil maupun kelompok besar.
3. Mengerjakan latihan.
1.3.3 Tindak Lanjut
1. Apabila mahasiswa dapat menyelesaikan 80% dari test formatif diatas, maka mahasiswa tersebut dapat melanjutkan ke bab selanjutnya, sebab pengetahuan tentang sel dan biomolekul adalah dasar pengetahuan untuk mempelajari dan memahami bab-bab selanjutnya.
2. Jika ada diantara mahasiswa belum mencapai penguasaan 80% dianjurkan untuk :
- mempelajari kembali topik di atas dari awal
- berdiskusi dengan teman terutama pada hal-hal yang belum dikuasai
- bertanya kepada dosen jika ada hal-hal yang tidak jelas dalam diskusi.
1.3.4 Kunci Jawaban tes formatif
1. Penemuan DNA dan RNA adalah awal dari pencarian informasi genetika (rekayasa genetik) yang merupakan substansi penurunan sifat dan yang mengendalikan perkembangan sifat biokimiawi, anatomis, fisiologis dan sebagian sifat perilaku manusia (mahluk hidup).
2. Metabolit primer; merupakan produk yang dibutuhkan oleh sel dan langsung dipergunakan untuk pertumbuhan dan hidup, berupa zat dengan berat molekul kecil dan dapat diubah menjadi koenzim, asam amino, vitamin atau basa nukleat, dan unsur-unsur pembangun tubuh (karbohidrat, protein, lipid), metabolit sekunder; produk yang tidak dipergunakan langsung oleh sel bagi pertumbuhannya, meliputi kelompok: steroid, alkaloid dan antibiotika.
3. karbohidrat, lipid, protein, asam nukleat DNA dan RNA
4. Sudah jelas (lihat tabel 1.2)
5. C
6. D
BUKU SUMBER
1. Campbell Reece-Mitchell, 2002, Biologi, edisi Kelima-Jilid I ; Erlangga
2. Stryer Lubert., 2000, Biochemistry, volume 1,2,3 edisi 4., EGC Jakarta
3. Lehninger., 1998, Dasar –Dasar Biokimia, Terjemahan Maggi Thenawijaya., Jilid 1,2,3., Erlangga, Jakarta.
4. Murray, Robert (et,al)., 2001, Harper’s Review Of Biochemistry., Edisi 25, EGC., Jakarta.
5. Arbianto,P., 1993, Biokimia Konsep-Konsep Dasar, DEPDIKBUD, DIKTI, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik; Jakarta.
6. Poedjiadi,A., 1994, Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia-Press.
BIOMOLEKUL
SEJARAH BIOKIMIA, SEL DAN BIOMELOKUL
1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Deskripsi Singkat
Bab ini akan mengemukakan sejarah biokimia yang meliputi perkembangan biokimia, peranan dan manfaat biokimia , struktur sel dengan fungsi dan peranan organela-organelanya, senyawa biomolekul yang merupakan konstituen utama pada mahluk hidup.
1.1.2 Relevansi
Pembahasan bab ini sangat berhubungan dengan bab-bab selanjutnya dalam mempelajari mata kuliah biokimia. Pengetahuan mahasiswa tentang biokimia sebagai satu disiplin ilmu, sejarah dan perkembangannya, struktur sel dan komponennya serta senyawa biomolekul penyusun mahluk hidup yang menjadi konsep dasar pemahaman mahasiswa terhadap proses reaksi kimia yang berlangsung pada sel hidup dan keterkaitannya dengan bidang lain seperti biologi, kimia organik, bahkan biomolekuler.
1.1.3 Tujuan
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengetahui sejarah biokimia sebagai suatu disiplin ilmu.
2. Memahami perkembangan biokimia serta faktor-faktor yang menunjang perkembangan tersebut.
3. Mengetahui manfaat biokimia bagi peningkatan kesejatraan masyarakat.
4. Menjelaskan tentang sel, fungsi dan komponen (organela) sel mahluk hidup
5. Menerangkan komposisi senyawa biomolekul dalam sel mahluk hidup.
1.2 PENYAJIAN
1.2.1 Uraian dan Contoh
1.2.1.1 Sejarah Biokimia
Biokimia berasal dari kata Yunani bios “ kehidupan” dan chemis “ kimia” yang sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau dapat juga diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia atau interaksi molekul dalam sel hidup.
Istilah biokimia telah dikemukakan oleh Karl Neuberg (1903) ahli kimia Jerman dan sekitar pertengahan abad XVIII Karl Wilhelm Scheele ahli kimia swedia telah melakukan penelitian mengenai susunan kimia jaringan pada tumbuhan dan hewan. Selain itu ia juga telah dapat mengisolasi asam oksalat, asam laktat, asam sitrat serta beberapa ester dan kasein dari bahan alam.
Biokimia memperoleh bentuk yang nyata sebagai suatu bidang studi pada awal Abad XIX, oleh Friedrich Wohler. Sebelum itu orang percaya bahwa organisme hidup itu terdiri atas zat-zat yang mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan zat yang terdapat pada benda-benda mati, misalnya logam atau batu-batuan. Pada tahun 1828 Wohler menunjukkan bahwa urea, suatu senyawa yang terdapat dalam urine, ternyata dapat dibuat dalam laboratorium dengan jalan memanaskan alkali sianat dengan garam amonium. Mula-mula ia memang mengharapkan akan terjadi garam amonium sianat, tetapi akhirnya ia memperoleh urea.
Meskipun telah ditunjukkan atau dibuktikan bahwa suatu senyawa yang berasal dari dalam tubuh manusia atau organisme hidup dapat juga dibuat dalam laboratorium dari zat-zat yang berasal dari benda mati, namun masih ada orang yang percaya bahwa suatu senyawa dalam organisme hidup tentulah terbentuk dalam sel hidup melalui suatu proses yang melibatkan "kekuatan hidup". Pendapat demikian ini kemudian dapat dihilangkan oleh adanya penemuan dua bersaudara Eduard dan Hans Buchner. Mereka menyatakan bahwa ekstrak dari sel-sel ragi yang telah dirusak atau telah mati, tetap dapat menyebabkan terjadinya proses peragian atau fermentasi gula menjadi alkohol. Penemuan mereka merupakan pembuka kemungkinan dilakukannya analisis reaksi-reaksi biokimia dan proses-proses biokimia dengan alat-alat laboratorium (in vitro) dan bukan dalam sel hidup (in vivo). Selanjutnya metabolisme yang terjadi dalam sel dapat pula dilakukan dalam laboratorium, termasuk reaksi-reaksi yang menggunakan enzim, yaitu biokatalis yang mempercepat berlangsungnya reaksi biokimia tersebut.
Pada tahun 1926 J.B. Sumner membuktikan bahwa urease, yakni enzim yang diperoleh dari biji kara pedang (jack beans) dapat dikristalkan seperti juga senyawa organik lainnya. Hal ini makin memperkuat kenyataan bahwa enzim dengan struktur kompleksnya, dapat dipelajari dan diteliti dengan menggunakan metode-metode kimia yang ada.
1.2.1.2 Perkembangan Biokimia
Sejalan dengan perkembangan biokimia, para ahli biologi sel memberikan sumbangannya dalam bidang struktur sel. Diawali oleh Robert Hooke pada Abad XVII telah melakukan observasi terhadap sel-sel, maka perbaikan atas teknik observasi dengan menggunakan mikroskop telah dapat meningkatkan pemahaman atas struktur yang kompleks.
Pengembangan mikroskop elektron pada pertengahan Abad telah mengakibatkan pemahaman yang lebih rinci atas struktur sel terutama organel-organel yang terdapat dalam sel seperti mitokondria, kloroplas dan lain-lain serta fungsi organel-organel tersebut dalam proses biokimia yang berlangsung dalam sel. Hal ini sangat menunjang perkembangan biokimia, baik pemahaman atas struktur senyawa-senyawa biokimia, maupun identifikasi reaksi metabolisme dalam sel. Meskipun demikian masih banyak proses kimia kehidupan yang belum dapat dijelaskan. Perkembangan biokimia juga tidak terlepas dari perkembangan yang terjadi pada bidang pengetahuan genetika. Gagasan tentang adanya gen, yakni unit pembawa sifat-sifat yang diturunkan oleh individu, timbul dari Gregor Mendel pada pertengahan Abad XIX dan kemudian menjelang Abad XX diketahui bahwa gen tersebut terdapat pada kromosom. Namun hingga pertengahan Abad XX, belum ada seorangpun yang dapat mengisolasi gen serta mengetahui struktur kimianya. Telah diketahui bahwa kromosom itu terdiri dari protein dan asam nukleat. Struktur kimia dari protein dan asam nukleat belum diketahui meskipun pada tahun 1869 asam nukleat telah diisolasi Friedrich Miescher. Pada awal Abad XX kebanyakan ahli biokimia berpendapat bahwa hanya protein dengan struktrur yang kompleks yang membawa informasi genetika, sedangkan asam nukleat dipandang sebagai senyawa yang sederhana dalam sel.
Baru pada pertengahan Abad XX ini terbukti bahwa asam deoksiribonukleat (DNA) adalah senyawa pembawa informasi genetika. James Watson dan Francis Crick (1953) menjelaskan tentang struktur DNA yang berbentuk heliks ganda. Dengan struktur DNA demikian dapat dijelaskan bagaimana informasi genetika dapat dilangsungkan, sehingga makin bertambahlah pengetahuan tentang proses-proses yang terjadi dalam sel hidup. Hal ini jelas merupakan sumbangan bagi kemajuan dalam bidang biokimia.
Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam Abad XX ini biokimia mengalami perkembangan yang pesat. Penelitian dalam masalah gizi telah menimbulkan penemuan tentang vitamin yang dapat mencegah seseorang terkena penyakit tertentu. Dengan majunya pengetahuan tentang struktur dan sifat protein, telah diketahui bahwa enzim yang merupakan biokatalis bagi reaksi yang terjadi dalam tubuh adalah suatu protein. Di samping itu kemajuan atau perkembangan metode analisis kromatografi, penemuan hasil antara dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, penemuan struktur primer, sekunder, tersier dan kuarterner protein serta struktur DNA dan RNA mempunyai arti yang sangat penting dalam perkembangan biokimia. Selain itu perkembangan biokimia juga dapat terlihat dari banyaknya publikasi baik berupa buku, majalah atau disertasi yang memuat hasil-hasil penelitian dalam berbagai bidang biokimia serta penerapannya.
1.2.1.3 Manfaat Biokimia
Penerapan biokimia banyak terdapat dalam bidang pertanian dan kedokteran. Sebagai contoh biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan masalah gizi, penyakit-penyakit akibat dari kurang gizi terutama pada anak-anak. Biokimia juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap metabolisme. Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tidak dapat membentuk dinding sel.
Penggunaan pestisida di bidang pertanian telah kita kenal lama. Pada umumnya pestisida bekerja dengan jalan menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organisme tertentu. Dalam hal ini biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja pestisida tersebut sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya dan dengan demikian dapat dicegah dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat ditimbulkannya. Jadi biokimia juga merupakan komponen penting dalam pengetahuan tentang lingkungan hidup. Peningkatan kualitas produk dalam bidang pertanian dan peternakan, telah dapat diwujudkan dengan menerapkan hasil-hasil penelitian dalam bidang genetika. Rekayasa genetika saat ini telah dilaksanakan dan memberikan hasil yang menggembirakan.
Dengan mempelajari biokimia kita mengetahui tentang reaksi-reaksi kimia penting yang terjadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami proses-proses yang terjadi dalam tubuh. Dengan demikian diharapkan kita akan mampu menghindari hal-hal dari luar yang akan mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh, misalnya kita akan dapat mengatur makanan yang akan kita makan sehingga kita memperoleh manfaat dari makanan secara optimal. Contoh lain kita akan mampu menghindari dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang membahayakan kesehatan.
Manfaat mempelajari biokimia tersebut dapat kita berikan kepada orang lain, masyarakat atau kepada anak didik apabila kita bekerja sebagai guru. Bagi guru sangat diperlukan adanya suatu wawasan yang luas. Misalnya dalam mengajarkan ilmu kimia, maka pengetahuan kita tentang biokimia akan sangat membantu dalam memberikan contoh-contoh yang dapat menarik perhatian para anak didik. Wawasan yang luas tentang masalah lingkungan hidup tentu akan meningkatkan gairah dalam proses belajar-mengajar dan hal ini akan membantu upaya kita dalam menjaga kelestarian lingkungan yang sehat.
1.2.1.4 S E L
Kebanyakan reaksi kimia di dalam tubuh terjadi dalam sel. Sel merupakan bagian terkecil dari mahluk hidup yang dapat melakukan aktivitas biologis. Sel menyusun berbagai jaringan seperti epitel, jaringan ikat, otot, jaringan saraf, dan lain-lain dengan fungsi yang berbeda-beda. Fungsi umum sel adalah mengambil bahan makanan, mengoksidasi bahan bakar, mengeluarkan bahan-bahan yang tidak dapat diolah lagi, dan sel mampu tumbuh dan berkembang biak. Sel juga secara terus menerus membuat senyawa baru, melakukan transpor senyawa, dan menghasilkan panas.
Sel terdiri atas sel eukariotik ( Greek, Eu = sebenarnya atau baik ; karyon = inti.) sekarang nukleus dan sel prokariotik ( Greek, pro = sebelum ). Sel prokariotik memiliki struktur sel yang sederhana. Meskipun demikian sel-sel prokariotik secara biokimia cukup canggih dan beragam. Semua tahapan proses metabolisme utama dijumpai pada jenis sel ini. Umumnya sel ini memiliki perangkat biokimia untuk reproduksi sendiri, untuk mengambil dan memanfaatkan energi dan bahan-bahan disekelilingnya. Sementra sel eukariotik mempunyai ukuran yang lebih besar dan memiliki struktur yang rumit tetapi teratur dengan fungsi khusus. Secara ringkas perbedaan organel sel antara sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dilihat pada tabel 1.1.
Gambar 1.1 Struktur Sel Hewan
Contoh mahluk hidup dengan sel eukariot adalah protista, jamur, tumbuhan, hewan, dan manusia. Organisme sel prokariot adalah bakteri, sianobakteri, ganggang dll.
Tabel 1.1 Perbedaan Umum Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
No
Perbedaan
Prokariotik
Eukariotik
1.
2.
3
4
5
6
7
Ukuran sel
Jumlah sel
Metabolisme
Organela
Tempat DNA
Struktur DNA
Sintesis RNA dan Protein
1 – 10 um
bersel tunggal
Anaerobik atau aerobik.
Sedikit atau tidak ada
Dalam sitoplasma
Melingkar
Pada tempat yang sama
10 – 100 um
Bersel banyak
Aerobik
Inti,mitokondria, kloroplas, jaringan endoplasma, dll
Terdapat dalam inti dan mitokondria
Lurus dan panjang sekali, mengandung bagian - bagian bukan pembawa informasi.
RNA disintesis dan diproses dalam inti; protein disintesis dalam sitoplasma.
Sel eukariot dan sel prokariot dapat dikolompokkan lagi menurut cara mengkonsumsi energi, yaitu sel ototrofik atau “ pemberi makan sendiri” dan sel heterotrofik atau “memakan yang lain “. Semua sel fotosintetik adalah sel ototrofik. Golongan ototrofik lain adalah prokariot fotosintetik seperti bakteri fotosintetik dan alga biru-hijau. Serta eukariot fotosintetik seperti sel tumbuhan dan alga yang mengandung kloroplas. Sedangkan golongan sel heterotropik adalah heterotrofik prokariot seperti bakteri nonfotosintetik dan
heterotrofik eukariot seperti sel hewan dsb. Organel sel mahluk hidup mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Namun terkoordinasi dalam satu sistem yang teratur dan terkendali. Fungsi berbagai organela sel tersebut diringkas dalam tabel 1.2.
1.2.1.5 Komposisi Biomolekul
Mahluk hidup mempunyai komposisi kimia berlainan dengan benda mati. Tidak semua unsur yang terdapat di alam (lingkungan) merupakan unsur penting bagi mahluk hidup. Penyususn dasar molekul mahluk hidup adalah unsur-unsur sederhana yang terdiri unsur utama : C, H, O, dan N yang ada sekitar 99.4%. Sisanya merupakan mineral dalam bentuk kation dan anion. Kation mahluk hidup adalah Na, K, Ca, Mg, Fe, dan Fe merupakan kation utama. Kation lain adalah Zn, Cu. Dalam bentuk anion dipengaruhi oleh faktor makanan, penyakit, umur dll seperti Cl, HCO3, H2PO4 , PO4, SO4.
Komponen terbesar mahluk hidup ditempati oleh air selebihnya merupakan senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik merupakan kombinasi dari atom-atom sederhana seperti gugus fungsi tertentu : metil (-CH3), hidroksil (-OH), karboksil (-COOH), amino (-NH2) dll serta dengan perantaraan ikatan kimia seperti ester, fosfomonoester dlsb.
Beberapa biomolekul bersifat asimetris. Susunan tetrahedral ikatan tunggal pada atom karbon memberikan sifat penting. Bilamana terdapat empat atom atau gugus yang berbeda, yang berikatan tunggal pada atom karbon suatu molekul organik, atom karbon ini disebut asimetris, karena dapat berbentuk dua isomer yang dinamakan enansiomer yang mempunyai
Tabel 1.2 Fungsi Beberapa Organela Sel Hidup
Organela atau Fraksi
Fungsi Utama
Inti/Nukleus
Mitokondria
Kloroplas
Retikulum endoplasma
Membran sel
Badan Golgi
Lisosom
Ribosom
Peroksisom
Sitoskeleton
Sitosol
Tempat kromososn dan tempat sintesis RNA yang diarahkan DNA (transkripsi) serta biosintesis komponen lain yang terdapat di dalam sel
Tempat oksidasi substrat (fosforilasi oksidatif), siklus asam sitrat, sintesis ATP, tempat awal sintesis urea atau pabrik energi sel eukariot.
Tempat sintesis karbohidrat tumbuhan (fotosintesis) atau pabrik energi pada sel tumbuhan.
Saluran untuk menembus sitoplasma, tempat sintesis berbagai lipida, oksidasi beberapa xenobiotik ( sitokrom P-450)
Berperan dalam proses pengankutan zat makanan dari dan keluar sel serta adhesi dan komunikasi antar sel.
Organela untuk pembuangan, pemisahan jenis-jenis protein intrasel.
Kantung tempat enzim hidrolitik
Tempat sintesis protein (translasi mRNA kedalam protein)
Degradasi asam lemak dan asam amino tertentu, produksi dan degradasi hidrogen peroksida.
Mikrofilamen, mikrotubulus, filamen intramedia.
Enzim-enzim glikolisis, sintesis asam lemak
konfigurasi berbeda didalam ruang. Enansiomer bersifat bayangan cermin yang tidak saling menutupi (tidak identik) terhadap sesamanya. Enasiomer disebut juga isomer optik atau stereoisomer, bersifat identik dalam reaksi-reaksi kimianya tetapi berbeda pada sifat fisiknya seperti kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi sehingga bisa kekanan atau kekiri. Senyawa yang tidak mempunyai atom karbon asimetrik tidak memutar bidang cahaya terpolarisasi. Senyawa yang mempunyai atom karbon yang bisa memutar bidang cahaya terpolarisasi disebut senyawa khiral (bahasa Yunani chiros, artinya tangan). Sehingga atom asimetrik atau pusat senyawa khiral disebut atom khiral atau pusat.
Tabel 1.3 menampilkan komposisi unsur mahluk hidup (manusia) dibandingkan kerak bumi. Unsur terbanyak penyusun mahluk hidup tersebut umumnya mempunyai bilangan atom relatif rendah dan hanya sedikit dengan bilangan tinggi.
Tabel 1.3 Porsentasi Jumlah Total Atom Delapan Unsur Paling Banyak
Dalam kerak Bumi dan Dalam tubuh manusia
Kerak Bumi
Tubuh Manusia
Unsur %
Unsur %
Oksigen 47
Silikon 28
Aluminium 7.9
Besi 4.5
Kalsium 3.5
Natrium 2.5
Kalium 2.5
Magnesium 2.2
Hidrogen 63
Oksigen 25.5
Karbon 9.5
Nitrogen 1.4
Kalsium 0.31
Phosfor 0.22
Klor 0.08
Kalium 0.06
Senyawa makromelokul yang ada pada mahluk hidup terdiri dari karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat. Senyawa ini dijumpai dalam bentuk terstruktur seperti fosfolipid, protein, glikolipid dan lain lain, serta bentuk tidak berstruktur sebagai makanan cadangan, senyawa antara dalam metabolisme. Berikut komposisi kimia molekul dalam sel mahluk hidup.
Tabel 1.4 Komposisi Kimia Molekul Dalam sel Mahluk Hidup
Biomolekul
Persen(%) Berat Total
Dugaan Jumlah Jenis Molekul
Protein
Asam Nukleat
DNA
RNA
Karbohidrat
Lipid
Molekul penyususn dan perantara
15
1
6
3
2
2
3000
1
>3000
5
20
500
Molekul-molekul ini terus menerus bercampur, bereaksi dan berinteraksi satu sama lainnya melalui reaksi-reaksi kimia. Dan hampir semua molekul pembangun mahluk hidup selalu dalam keadaan turnover sebagaimana ciri mahluk hidup yang dapat tumbuh dan berkembang biak karena aktivitas kimia. Tujuan pembelajaran biokimia adalah menguraikan dan menjelaskan semua proses kimia tersebut pada sel hidup dalam pengertian molekul.
1.2.2 Latihan
Setelah saudara mempelajari bab ini cobalah untuk mengerjakan latihan soal-soal berikut:
1. Jelaskan peranan Wohler pada awal timbulnya biokimia
2. Penemuan DNA dan RNA merupakan salah satu tahap perkembangan biokimia yang penting. Jelaskan mengapa demikian.
3. bagaimana pendapat anda tentang manfaat mempelajari biokimia.
4. Jelaskan perbedaan sel eukariotik dan prokariotik.
5. Sebutkan organela-organela sel yang menyusun sel mahluk hidup
6. Sebutkan unsur-unsur kimia penyusun tubuh mahluk hidup.
1.2.3 Petunjuk Jawaban soal-soal latihan
1. Biokimia memperoleh bentuk yang nyata sebagai suatu bidang studi pada awal Abad XIX, dengan dipelopori oleh penelitian yang dilakukan oleh Friedrich Wohler.
2. Pada pertengahan Abad XX terbukti bahwa asam deoksiribonukleat (DNA) adalah senyawa pembawa informasi genetika. Suatu kemajuan ilmiah yang sangat penting dimana James Watson dan Francis Crick (1953) menjelaskan tentang struktur DNA yang berbentuk heliks ganda. Dengan struktur DNA demikian ini dapat dijelaskan bagaimana informasi genetika dapat dilangsungkan sehingga makin bertambahlah pengetahuan tentang proses-proses yang terjadi dalam sel hidup. Hal ini jelas merupakan sumbangan bagi kemajuan dalam bidang biokimia.
3. Dengan mempelajari biokimia kita mengetahui tentang reaksi-reaksi kimia penting yang terjadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami proses-proses yang terjadi dalam tubuh. Dengan demikian diharapkan kita akan mampu menghindari hal-hal dari luar yang akan mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh, misalnya kita akan dapat mengatur makanan yang akan kita makan sehingga kita memperoleh manfaat dari makanan secara optimal. Contoh lain kita akan mampu menghindari dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang membahayakan kesehatan.
4. sel eukariotik adalah sel yang mempunyai inti, sedangkan prokariotik adalah sel tidak berinti contohnya sel bakteri atau amuba. Sel eukaryotik jauh lebih besar dari prokariotik volumenya 1000 sampai 10.000kali lebih besar, dan memiliki organela-organela seperti mitokondria yang berfungsi untuk mengoksidasi bahan bakar sel dan menghasilkan ATP.
5. Lisosom, mitokondria, badan golgi, ribosom, periksosom, nukleus, nukleulus, membran sel, jaringan endoplasma dll.
6. Hidrogen, Karbon, oksigen, nitrogen, kalsium, phosfor, klor, kalium.
1.2.4 Rangkuman
Biokimia berasal dari kata Yunani bios “ kehidupan” dan chemis “ kimia” yang sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau dapat juga diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia atau interaksi molekul dalam sel hidup.
Sejarah perkembangan biokimia demikian pesat dengan ditemukannya struktur sel yang kompleks dengan proses biokimia yang berlangsung didalamnya. Hingga ditemukannya gen yang terdapat pada kromosom, dan diketahui bahwa kromosom terdiri atas protein dan asam nukleat sehingga terbukti bahwa asam nukleat (DNA) adalah senyawa pembawa informasi genetik. Biokimia mengalami perkembangan pesat dengan ditemukannya vitamin yang berhubungan dengan masalah gizi dan penyakit, struktur dan sifat protein hingga perkembangan metode analisis kromatografi, metabolisme antara serta struktur DNA dan RNA yang mempunyai arti penting dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan biomolekuler.
Sel merupakan bagian terkecil dari mahluk hidup yang dapat melakukan aktivitas biologis. Sel menyusun berbagai jaringan seperti epitel, jaringan ikat, otot, jaringan saraf, dan lain-lain dengan fungsi yang berbeda-beda. Fungsi umum sel adalah mengambil bahan makanan, mengoksidasi bahan bakar, mengeluarkan bahan-bahan yang tidak dapat diolah lagi, dan sel mampu tumbuh dan berkembang biak. Sel juga secara terus menerus membuat senyawa baru, melakukan transpor senyawa, dan menghasilkan panas.
Sel terdiri atas sel eukariotik ( Greek, Eu = sebenarnya atau baik ; karyon = inti.) dan sel prokariotik ( Greek, pro = sebelum ). Sel prokariotik memiliki struktur sel yang sederhana.
Mahluk hidup mempunyai komposisi kimia berlainan dengan benda mati. Tidak semua unsur yang terdapat di alam (lingkungan) merupakan unsur penting bagi mahluk hidup. Penyususn dasar molekul mahluk hidup adalah unsur-unsur sederhana yang terdiri unsur utama : C, H, O, dan N yang ada sekitar 99.4%. Sisanya merupakan mineral dalam bentuk kation dan anion. Kation mahluk hidup adalah Na, K, Ca, Mg, Fe, dan Fe merupakan kation utama. Kation lain adalah Zn, Cu. Dalam bentuk anion dipengaruhi oleh faktor makanan, penyakit, umur dll seperti Cl, HCO3, H2PO4 , PO4, SO4.
Senyawa makromolekul yang ada pada mahluk hidup terdiri dari protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat serta molekul penyusun dan perantara dalam berbagai jalur metabolisme dengan sifat dan fungsi yang berbeda-beda.
1.3 PENUTUP
1.3.1 Tes formatif
1. Penemuan DNA dan RNA merupakan salah satu tahap perkembangan biokimia yang penting. Jelaskan mengapa demikian.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metabolit primer dan metabolit sekunder
3. Sebutkan lima biomolekul utama kompleks yang ada pada sel dan jaringan mahluk hidup.
4. Jelaskan fungsi dan peranan masing-masing organela pada sel
5. Sebagian besar sel tidak dapat memanfaatkan panas untuk tujuan melakukan kerja karena;
a. panas bukanlah suatu bentuk energi
b. sel tidak memiliki banyak panas; sel relatif sejuk
c. suhu umumnya adalah seragam diseluruh sel
d. Tidak ada mekanisme dialam yang dapat menggunakan panas untuk melaksanakan kerja.
6. Sel tidak mengkatabolisme karbondioksida karena:
a. Ikatan gandanya terlalu stabil untuk dipecah
b. CO2 memiliki pengikatan elektron yang lebih sedikit daripada senyawa organik lain.
c. Atom karbon telah direduksi sempurna
d. Sebagian besar energi elektron yang tersedia dilepas pada saat CO2 terbentuk.
1.3.2 Umpan Balik
Anda dapat menguasai materi ini dengan baik jika memperhatikan hal-hal berikut:
1. Membuat ringkasan materi pada setiap bab sebelum materi tersebut dibahas dalam diskusi kelas.
2. Aktif dalam diskusi baik kelompok kecil maupun kelompok besar.
3. Mengerjakan latihan.
1.3.3 Tindak Lanjut
1. Apabila mahasiswa dapat menyelesaikan 80% dari test formatif diatas, maka mahasiswa tersebut dapat melanjutkan ke bab selanjutnya, sebab pengetahuan tentang sel dan biomolekul adalah dasar pengetahuan untuk mempelajari dan memahami bab-bab selanjutnya.
2. Jika ada diantara mahasiswa belum mencapai penguasaan 80% dianjurkan untuk :
- mempelajari kembali topik di atas dari awal
- berdiskusi dengan teman terutama pada hal-hal yang belum dikuasai
- bertanya kepada dosen jika ada hal-hal yang tidak jelas dalam diskusi.
1.3.4 Kunci Jawaban tes formatif
1. Penemuan DNA dan RNA adalah awal dari pencarian informasi genetika (rekayasa genetik) yang merupakan substansi penurunan sifat dan yang mengendalikan perkembangan sifat biokimiawi, anatomis, fisiologis dan sebagian sifat perilaku manusia (mahluk hidup).
2. Metabolit primer; merupakan produk yang dibutuhkan oleh sel dan langsung dipergunakan untuk pertumbuhan dan hidup, berupa zat dengan berat molekul kecil dan dapat diubah menjadi koenzim, asam amino, vitamin atau basa nukleat, dan unsur-unsur pembangun tubuh (karbohidrat, protein, lipid), metabolit sekunder; produk yang tidak dipergunakan langsung oleh sel bagi pertumbuhannya, meliputi kelompok: steroid, alkaloid dan antibiotika.
3. karbohidrat, lipid, protein, asam nukleat DNA dan RNA
4. Sudah jelas (lihat tabel 1.2)
5. C
6. D
BUKU SUMBER
1. Campbell Reece-Mitchell, 2002, Biologi, edisi Kelima-Jilid I ; Erlangga
2. Stryer Lubert., 2000, Biochemistry, volume 1,2,3 edisi 4., EGC Jakarta
3. Lehninger., 1998, Dasar –Dasar Biokimia, Terjemahan Maggi Thenawijaya., Jilid 1,2,3., Erlangga, Jakarta.
4. Murray, Robert (et,al)., 2001, Harper’s Review Of Biochemistry., Edisi 25, EGC., Jakarta.
5. Arbianto,P., 1993, Biokimia Konsep-Konsep Dasar, DEPDIKBUD, DIKTI, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik; Jakarta.
6. Poedjiadi,A., 1994, Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia-Press.
Biomolekul
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Struktur myoglobin
Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organik sederhana pembentuk organisme hidup dan bersifat khas sebagai produk aktivitas biologis. Biomolekul dapat dipandang sebagai turunan hidrokarbon, yaitu senyawa karbon dan hidrogen yang mempunyai kerangka dasar yang tersusun dari atom karbon, yang disatukan oleh ikatan kovalen. Kerangka dasar hidrokarbon bersifat sangat stabil, karena ikatan tunggal dan ganda karbon-karbon menggunakan pasangan elektron bersama-sama secara merata. Biomolekul bersifat polifungsionil, mengandung dua atau lebih jenis gugus fungsi yang berbeda. Pada molekul tersebut, tiap gugus fungsi mempunyai sifat dan reaksi kimia sendiri-sendiri.
[sunting] Bentuk senyawa biomolekul
Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat bentuk: protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Keempat golongan biomolekul tersebut mempunyai sifat umum memiliki struktur yang relatif besar (berat molekul besar), dan karenanya disebut makromolekul.
Berat molekul (BM) protein berkisar antara 5000 sampai lebih dari 1 juta; berat molekul berbagai jenis asam nukleat berkisar sampai beberapa milyar, karbohidrat (polisakarida) dapat memiliki berat molekul sampai jutaan. Molekul lipid jauh lebih kecil (BM 750 sampai 1500). Tetapi karena lipid umumnya terbentuk dari ribuan molekul sehingga membentuk struktur berukuran besar yang berfungsi seperti sistem makromolekuler, struktrur lipid juga dapat dianggap sebagai makromolekul.
Protein merupakan polimer asam-asam amino, karbohidrat merupakan polimer monosakarida, asam nukleat merupakan polimer mononukleatida. Monomer lipid ada bermacam-macam, bergantung pada jenis lipidnya, diantaranya asam lemak, kolin, etanolamin, serin dan lain-lain.
[sunting] Fungsi biomolekul
Biomolekul mempunyai fungsi tertentu dalam sel, misalnya:
* protein sebagai enzim, alat transpor, antibodi, hormon dan pembentuk membran;
* karbohidrat sebagai sumber energi, komponen pembentuk membran dan dinding sel;
* lipid sebagai sumber energi, hormon, dan pembentuk sel;
* asam nukleat sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur biosintesis protein.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Biomolekul"
Kategori: Biomolekul
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Struktur myoglobin
Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organik sederhana pembentuk organisme hidup dan bersifat khas sebagai produk aktivitas biologis. Biomolekul dapat dipandang sebagai turunan hidrokarbon, yaitu senyawa karbon dan hidrogen yang mempunyai kerangka dasar yang tersusun dari atom karbon, yang disatukan oleh ikatan kovalen. Kerangka dasar hidrokarbon bersifat sangat stabil, karena ikatan tunggal dan ganda karbon-karbon menggunakan pasangan elektron bersama-sama secara merata. Biomolekul bersifat polifungsionil, mengandung dua atau lebih jenis gugus fungsi yang berbeda. Pada molekul tersebut, tiap gugus fungsi mempunyai sifat dan reaksi kimia sendiri-sendiri.
[sunting] Bentuk senyawa biomolekul
Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat bentuk: protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Keempat golongan biomolekul tersebut mempunyai sifat umum memiliki struktur yang relatif besar (berat molekul besar), dan karenanya disebut makromolekul.
Berat molekul (BM) protein berkisar antara 5000 sampai lebih dari 1 juta; berat molekul berbagai jenis asam nukleat berkisar sampai beberapa milyar, karbohidrat (polisakarida) dapat memiliki berat molekul sampai jutaan. Molekul lipid jauh lebih kecil (BM 750 sampai 1500). Tetapi karena lipid umumnya terbentuk dari ribuan molekul sehingga membentuk struktur berukuran besar yang berfungsi seperti sistem makromolekuler, struktrur lipid juga dapat dianggap sebagai makromolekul.
Protein merupakan polimer asam-asam amino, karbohidrat merupakan polimer monosakarida, asam nukleat merupakan polimer mononukleatida. Monomer lipid ada bermacam-macam, bergantung pada jenis lipidnya, diantaranya asam lemak, kolin, etanolamin, serin dan lain-lain.
[sunting] Fungsi biomolekul
Biomolekul mempunyai fungsi tertentu dalam sel, misalnya:
* protein sebagai enzim, alat transpor, antibodi, hormon dan pembentuk membran;
* karbohidrat sebagai sumber energi, komponen pembentuk membran dan dinding sel;
* lipid sebagai sumber energi, hormon, dan pembentuk sel;
* asam nukleat sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur biosintesis protein.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Biomolekul"
Kategori: Biomolekul
Langganan:
Postingan (Atom)